kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah ringkasan berita bursa saham hari ini


Sabtu, 25 April 2015 / 05:11 WIB
Inilah ringkasan berita bursa saham hari ini
ILUSTRASI. pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kami menyajikan sejumlah berita bursa saham di halaman 3 Harian KONTAN edisi hari ini (25/4), sebagai berikut.

Kinerja Grup Astra

Kinerja keuangan sejumlah emiten Grup Astra pada kuartal I tahun ini kurang menggembirakan. Lesunya sektor otomotif dan komoditas menyebabkan cuan perusahaan pun mengempis.

Misalnya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Mengacu laporan kinerja keuangan per akhir Maret 2015, laba bersih perusahaan sawit ini anjlok 79,72% menjadi Rp 156,09 miliar. Di periode sama tahun lalu, laba bersih AALI mencapai Rp 784,6 miliar.

Manajemen AALI kesulitan mendongkrak pendapatan selama awal tahun ini. Pendapatan bersih AALI susut 13,17% dari Rp 3,72 triliun menjadi Rp 3,23 triliun. Di saat yang sama sejumlah beban membengkak.

Beban penjualan AALI membengkak 9,93% year-on-year (yoy) menjadi Rp 135,74 miliar. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menyebabkan AALI menanggung rugi kurs hingga Rp 246,33 miliar. Padahal di periode sama tahun lalu, AALI mencatatkan keuntungan akibat selisih kurs senilai Rp 165,72 miliar.

Kondisi serupa terjadi pada anak usaha Grup Astra di bidang otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). Di kuartal I 2015, laba bersih perusahaan suku cadang ini merosot 67,07% (yoy) menjadi Rp 87,42 miliar. Ini lantaran pendapatan bersih AUTO menyusut 7,12% (yoy) menjadi Rp 2,87 triliun. Saat yang sama, beban penjualan naik 44% ke Rp 182,3 miliar.

PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)

Proses rekapitalisasi utang PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) terus bergulir meski masih ada tarik ulur soal siapa yang bakal mengempit mayoritas saham induknya, Asia Resource Minerals Plc (ARMS). Dalam penawaran saham terbuka (open offer), ARMS akan meraup £ 67,8 juta atau 14% dari total saham yang ditawarkan.

"Saham yang tidak diambil, akan diserap oleh NR Holdings," ujar ARMS dalam keterangan resminya, Jumat (24/4). Dalam aksi korporasi itu, total saham yang ditawarkan mencapai 271,002 juta saham atau 52,9% dari total modal ARMS. Adapun saham yang terserap hanya 37,86 juta saham atau 14% dari total saham yang ditawarkan.

Penawaran terbuka ini merupakan bagian dari rekapitalisasi utang BRAU senilai US$ 950 juta yang jatuh tempo pada 2015 dan 2017. Dalam rangkaian proses rekapitalisasi, ARMS juga akan meminjamkan dana untuk BRAU senilai US$ 118,75 juta untuk membayar pokok utang. Tahap lainnya, BRAU akan menukar kedua surat utang itu dengan obligasi baru.

Di sisi lain, ARMS mendapatkan tambahan tawaran manis dari dua pemegang sahamnya, NR Holdings dan Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE). Secara terpisah, keduanya menawarkan dana tunai untuk ARMS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun di akhir pekan ini. Pada transaksi kemarin (24/4), IHSG ditutup menyusut 0,02% menjadi 5.435,35.

Selama sepekan terakhir, indeks saham domestik naik tipis 0,46%. Adapun investor asing, kemarin, masih mencatatkan penjualan bersih atau net sell Rp 261,06 miliar.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menilai IHSG selama sepekan bergerak sideways. Hal itu lantaran asing terus-menerus melakukan aksi net sell Rp 1,18 triliun dalam tiga hari terakhir.

Krishna Dwi Setiawan, analis Lautandhana Securindo mengemukakan, sentimen positif dari dalam negeri dan luar negeri selama sepekan ini berhasil menjadi penahan di saat indeks saham lokal tertekan akibat net sell para pemodal asing. Sentimen positif tersebut antara lain pengumuman pembagian dividen sejumlah emiten di pasar saham Indonesia. Dari regional, indeks saham Nikkei di bursa Tokyo berhasil menembus level tertingginya karena efek stimulus.

Pada pekan depan, Aditya maupun Krishna melihat pergerakan indeks saham akan bergantung pada laporan keuangan emiten di kuartal pertama tahun ini. Para investor tengah menanti publikasi kinerja emiten.

Aditya menerka IHSG pada pekan depan masih melemah di kisaran 5.388-5.471. Sedangkan Krishna menebak IHSG bisa rebound di rentang 5.378 hingga 5.475.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×