kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah dua katalis yang bisa memicu koreksi pasar


Selasa, 11 Juli 2017 / 08:16 WIB
Inilah dua katalis yang bisa memicu koreksi pasar


Sumber: CNBC | Editor: Wahyu T.Rahmawati

NEW YORK. Pada awal pekan, pasar saham Asia, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) mayoritas ditutup menghijau. Pada kondisi ini, investor bisa saja terlena.

Investor pasar modal masih perlu mewaspadai beberapa katalis pemberat pasar. Global stategist Citigroup mengatakan, kenaikan suku bunga masih menjadi ancaman bagi pasar saham. 

Sedangkan analis JPMorgan menyebut, kinerja emiten pada semester kedua kemungkinan tidak setinggi prediksi pasar. Price earning ratio indeks S&P 500 berada pada 17,5 kali.

Indeks S&P yang terus mendaki ini hanya mencatat dua penurunan besar yang mencapai lebih dari 1%, yakni pada 21 Maret dai 17 Mei. Indeks ini naik 8,4% sepanjang 2017.

Thomas Lee, co-founder Fundstrat mengatakan, kinerja keuangan kuartal kedua yang mulai rilis pekan ini berpeluang positif. "Tapi, ada keraguan profit sepanjang tahun di tengah ekspektasi tinggi," kata Lee seperti dikutip CNBC.

Dari sisi suku bunga, imbal hasil sebagian obligasi negara terus mendaki, seiring arah suku bunga acuan beberapa negara besar. Imbal hasil obligasi AS alias US Treasury bertenor 10 tahun naik dari sekitar 2,12% pada 26 Juni menjadi 2,37%.

Dalam riset, Citigroup mengungkapkan, kenaikan imbal hasil obligasi mulai mengkhawatirkan investor, dengan tanda-tanda kenaikan volatilitas di aset-aset berisiko dan emerging market. "Data terbaru menunjukkan aliran dana keluar dari pasar saham AS dan Eropa, juga dari reksadana berbasis obligasi emerging market, serta penurunan aliran dana ke pasar saham emerging market," ungkap Citi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×