kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini ringkasan berita halaman empat hari ini


Sabtu, 31 Januari 2015 / 06:00 WIB
Ini ringkasan berita halaman empat hari ini
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan emas di Kantor Pusat Galeri 24 Pegadaian, Jalan Salemba Raya, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harian KONTAN edisi Sabtu (31/1) memiliki sejumlah berita yang kami ulas pada rubrik Rekomendasi di halaman empat. Ada lima berita dalam rubrik tersebut.

Pertama, profil emiten PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG). Permintaan kaca yang terus tumbuh memicu AMFG keukeuh berekspansi. AMFG berencana membangun pabrik yang berlokasi di kawasan Cikampek, Jawa Barat. AMFG memilih lokasi di Cikampek lantaran mayoritas produsen otomotif memiliki pabrik di Karawang. Sehingga, dapat mengefisiensikan biaya distribusi. Perusahaan ini akan menggelontorkan dana sekitar US$ 154,94 juta, setara Rp 1,87 triliun untuk pabrik baru tersebut. Dananya dari anggaran belanja modal atau capital expendicture (capex) sebesar US$ 100 juta.

Kedua, PT Siloam International Hospitals (SILO) optimistis menjalani bisnis di tahun ini. Anak usaha Grup Lippo ini menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha bersih atau net operating revenue (NOR) pada 2015 sebesar Rp 3,68 triliun. Proyeksi tersebut tumbuh 49% dibandingkan pencapaian 2014 sebesar Rp 2,47 triliun. Bukan hanya itu, manajemen SILO memproyeksikan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA pada tahun ini meningkat 92% year-on-year (yoy) menjadi Rp 868 miliar dari pencapaian tahun lalu senilai Rp 452 miliar.

Ketiga, Komposisi pemegang saham PT Intiland Development, Tbk (DILD) berubah. Salah satu pemegang saham DILD, RBC Singapura- Client A/C melepas kepemilikannya di DILD. Padahal per 30 November  RBC masih menggenggam 7,24% saham DILD atau setara 750 juta saham. Tapi pada 31 Desember, RBC sudah tak terdaftar sebagai pemilik saham DILD lebih dari 5%. Mengutip keterbukaan, Jumat (30/1), pemegang saham DILD lebih dari 5% antara lain Credit Suise AG Singapura Truss Acc CL ST Inv Ltd dengan kepemilikan saham 19,89% setara 2,06 miliar saham. UBS AG Singapura S/A Trust Inv Partners PTE Ltd memegang 22,24% setara 2,3 miliar saham. Namun porsi kepemilikan saham keduanya tidak berubah. Analis menilai, penjualan saham DILD oleh RBC cukup wajar. Saham DILD sudah tergolong premium, karena price earning ratio (PER) sudah 15 kali lebih tinggi di atas kompetitor, seperti PT Agung Podomoro Land, Tbk (APLN) yang mengantongi PER 12,5 kali.  "Wajar,  investor lepas dengan harga sesuai yang diharapkan," kata Thendra.

Keempat, Otoritas Bursa Efek Indonesia menjatuhkan sanksi tambahan bagi tiga emiten yang membandel. Sanksi itu berupa suspensi dan perpanjangan penghentian sementara perdagangan saham. Ada tiga emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan per September 2014. Mereka adalah Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN), Leo Investments (ITTG) dan Truba Alam Manunggal Engineering (TRUB).

Kelima, Pendapatan dan laba tahun berjalan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) tersungkur. Penghasilan bersih akhir tahun lalu sekitar US$ 284,76 juta, merosot 16,93% dari US$ 342,8 juta pada 2013. Penurunan terjadi hampir di seluruh lini bisnis HEXA. Penjualan dan penyewaan alat berat serta komisi terjun dari US$ 198,79 juta menjadi US$ 151,75 juta. Penjualan suku cadang juga turun dari US$ 86,3 miliar menjadi hanya US$ 73,46 juta. Hanya dari bisnis jasa pemeliharaan dan perbaikan  anak usaha Hitachi Construction Machinery Co. Ltd yang meningkat menjadi US$ 59,53 juta, dari US$ 57,69 juta. Sementara laba tahun berjalan HEXA akhir Desember 2014 menyusut 29,39% dari US$ 16,91 juta menjadi US$ 11,94 juta.

Demikian ulasan singkat berita yang kami rangkum pada halaman empat hari ini. Untuk selengkapnya Anda bisa membaca di Harian KONTAN hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×