Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) bakal menjajal bisnis di Filipina. Semua tahapan ekspansinya tersebut hampir sepenuhnya tuntas, sehingga pemilik gerai Alfamart ini bisa segera mengoperasikan bisnisnya tahun ini.
Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, AMRT tengah membangun sebuah gudang atau istilahnya distribution channel (DC) di negeri tersebut. "Dalam waktu dekat, mungkin kuartal ketiga tahun ini bisa segera beroperasi," tandas Hans Prawira, Presiden Direktur AMRT belum lama ini.
Perlu dicatat, bisnis AMRT tidak akan moncer jika hanya sekadar membangun DC. Skala ekonomis AMRT baru bisa tercapai jika perusahaan tidak hanya menjalankan logistik melalui DC tapi juga membuka sejumlah gerai semacam Alfamart.
Hans bilang, DC di Filipina itu dapat memenuhi kebutuhan suplai barang untuk 300 gerai. Skala ekonomis untuk mencapai 300 gerai ini membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua tahun.
"Asumsi waktunya seperti itu, jadi segera setalah DC itu beroperasi maka dalam waktu dekat kami juga akan mengoperasikan sekitar 20 gerai sebagai tahap awal," ungkap Hans.
Gerai ini nantinya akan dioperasikan dengan konsep waralaba atau franchise. Manajemen mengaku, sudah ada beberapa pihak yang siap membeli franchise tersebut.
Mengingatkan saja, ekspansi AMRT ini dijalankan melalui skema joint venture (JV). JV ini awalnya dibentuk dengan penyetoran dana senilai US$ 2,07 juta untuk pendirian Alfamart Retail Asia Pte., Ltd. (ARA) di Singapura. Transaksi ini dilakukan pada tanggal 11 Februari lalu.
Transaksi lanjutan dilakukan pada tanggal 12 Februari 2014. Saat itu, AMRT melalui ARA menyetor sejumlah dana senilai US$ 1,94 juta untuk setoran modal awal Alfamart Trading Philippines Inc. (ATP).
Setoran tersebut setara dengan 35% kendali atas ATP. Jadi, AMRT bakal menjadi pemegang saham minoritas. Sehingga, hasil kinerja JV tersebut tidak akan terkonsolidasi ke laporan keuangan perusahaan, melainkan masuk dalam pos laba atas aktivitas operasi entitas asosiasi.
AMRT memang ingin mencicipi bisnis gerai convenience store di Filipina, tapi tetap perusahaan lokal Filipina -lah yang paling mengerti kondisi pasar disana seperti apa. Karena alasan inilah AMRT masuk Filipina dengan komposisi saham minoritas.
"Kami ingin masuk kesana (Filipina) juga karena persaingannya masih sedikit," pungkas Hans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News