kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 10 saham oversold dengan fundamental solid


Selasa, 04 Februari 2020 / 20:12 WIB
Ini 10 saham oversold dengan fundamental solid
ILUSTRASI. 10 saham yang sudah oversold tetapi memiliki fundamental ciamik dan layak dikoleksi


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan 5,99% sejak awal tahun hingga Selasa (4/2). Adapun hari ini, IHSG ditutup di level 5.922,34. 

"Penurunan pada IHSG menjadi pintu masuk yang menarik untuk beberapa saham," tulis Analis RHB Sekuritas Michael W Setoadji dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (4/2). 

Sejak WHO menyatakan darurat kesehatan global karena penyebaran virus corona, investor asing terlihat mulai menarik dananya dan mencari tempat yang aman. Sedangkan dari dalam negeri, likuiditas pasar saham menipis karena adanya kasus Jiwasraya yang membuat ada sekitar 800 sub-efek rekening dibekukan. 

Nah, kondisi ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh investor lokal dengan masuk ke saham yang memiliki fundamental ciamik. Dalam risetnya, Michael pun menyebut ada 10 saham dengan fundamental solid, yang tergolong oversold

Saham-saham tersebut antara lain BBNI, AALI, ISAT, WSKT, PTPP, CTRA, BSDE, JSMR, WIKA dan EXCL. 

Baca Juga: Ada enam saham oversold di LQ45 yang direkomendasikan analis

Pilihan itu datang karena sejak pertengahan Januari 2020, investor asing banyak menjual saham perbankan. Selama 23 hari terakhir, BBNI menjadi saham yang paling banyak dijual. Namun, aksi tersebut membuat saham BBNI menarik mengingat proyeksi tahun ini PBV sebesar 1 kali.

Sementara itu, WSKT dan PTPP telah mengalami penurunan harga 20% selama 20 hari terakhir. Keduanya merupakan saham yang banyak dipegang oleh beberapa reksadana bermasalah yang akan ditutup pada pertengahan Februari 2020. Sementara WIKA mengalami penurunan harga 11%. 

RHB menyarankan untuk mempertahankan saham-saham ini karena pemerintah masih memiliki proyek baru seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Sistem Pasokan Air Minum (SPAM) dan MRT tahap 2. Di mana proyek-proyek tersebut seharusnya bisa mendukung pertumbuhan kinerja. bagi emiten-emiten tersebut.




TERBARU

[X]
×