kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indosat (ISAT) agresif memperkuat jaringan 4G hingga 4Gplus


Senin, 25 Maret 2019 / 20:23 WIB
Indosat (ISAT) agresif memperkuat jaringan 4G hingga 4Gplus


| Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) berkomitmen untuk memperkuat Jaringan 4G-nya di tahun ini. Rencananya tahun ini ISAT akan menambah sekitar 18.000 BTS 4G.

Kustanto, Group Head Network Strategy Architecture and Solution PT Indosat Tbk (ISAT) mengatakan pada tahun lalu ISAT masih memiliki 26.100 BTS 4G artinya pada tahun ini jaringan 4G Indosat akan semakin kuat. Tak hanya itu, ISAT, anggota indeks Kompas100 ini, juga akan mengoptimalkan jaringan hingga 4G plus. Jaringan 4G plus ini akan dioptimalkan hingga 350 MHz-450 MHz dengan menggunakan teknologi carrier agregation, sementara jaringan 4G hanya memiliki kapasitas sekitar 190 MHz.

"4G plus memiliki layanan yang terbaik untuk pelanggan jadi bukan cuma jaringannya saja, misal di sana ada layanan unlimited jadi jangan khawatir pulsanya habis," katanya.

Direktur Utama Indosat Chris Kanter mengatakan, jaringan 4G Plus ISAT telah menjangkau 422 kota/kabupaten atau sekitar 80% dari populasi masyarakat Indonesia, tahun ini ISAT menargetkan dapat menjangkau 87% populasi masyarakat Indonesia.

Strategi yang akan dilakukan oleh ISAT untuk dapat menjangkau target tersebut, selain menambah BTS pihaknya akan menambah 4.200 site 4G di tahun ini, serta meningkatkan jumlah BTS yang terhubung dengan jaringan fiber menjadi hampir 30%.

Sebagai informasi saja, ISAT telah menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 10 triliun untuk tahun ini. Dana tersebut 90% akan digunakan untuk jaringan 4G ISAT, seperti penambahan BTS dan pengembangan kapasitas.

Analis Ciptadana Sekuritas Gani mengatakan, strategi ini merupakan langkah yang tepat dilakukan ISAT. Menurutnya peningkatan kualitas dan coverage jaringan adalah kunci untuk Indosat untuk dapat bersaing dengan operator lainnya.

Kendati demikian dia memprediksi ISAT masih akan merugi Rp 2,5 triliun pada tahun ini karena beban tahun ini diprediksi masih besar sebagai imbas ekspansi yang cukup agresif. "Utamanya karena peningkatan beban bunga untuk membiayai capex-nya di 2019. Sampai saat ini, kita belum estimasi ada gain dari penjualan perusahaan, kalau di tahun 2018 ada gain sekitar Rp 900 miliar dari penjualan Artajasa," jelasnya.

Sementara Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan mengatakan, tantangan yang akan dihadapi ISAT tahun ini adalah persaingan yang sangat ketat dalam layanan data. "Apalagi penurunan jumlah pelanggan ISAT di tahun 2018 menjadi yang terbesar diantara big 3 akibat aturan registrasi kartu," katanya.

Alfred menambahkan ISAT perlu melakukan efisiensi untuk mengurangi beban perusahaan. Maklum pada tahun 2018 terjadi peningkatan pada beban utang perusahaan yang disertai dengan kerugian bersih.

Dari segi saham Alfred bilang, harga saham ISAT sudah relatif tinggi karena kerugian bersih yang terjadi di tahun 2018 yang cukup besar. "Selain itu, kondisi persaingan yang sangat ketat di industri ini membuat harga saham ISAT untuk saat ini sudah relatif tinggi. Secara year to date ISAT sudah naik 57,27%," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×