kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Kendaraan Terminal resmi tercatat sebagai emiten ke-25 di BEI tahun ini


Senin, 09 Juli 2018 / 12:41 WIB
Indonesia Kendaraan Terminal resmi tercatat sebagai emiten ke-25 di BEI tahun ini
IPO IPCC di BEI


Reporter: Yoliawan H | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akhirnya resmi mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melakukan initial public offering (IPO) sebagai perusahaan terbuka.

IPCC  merupakan perusahaan yang begerak di bidang bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal pertama di Indonesia. Pun, IPCC tercatat sebagai perusahaan ke 25 yang melantai di bursa pada tahun 2018.

Jumlah saham yang ditawarkan IPCC sebanyak 509.147.700 lembar saham atau sebesar 28% dari jumlah saham. Penetapan harga saham awal sebesar Rp 1.640 per lembar saham. Adapun pada pembukaan pasar, saham IPCC langsung naik sebesar 5,18% menjadi Rp 1.725.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriter) adalah PT Bahana Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan untuk agen penjual internasional dipercayakan kepada PT RHB Sekuritas Indonesia.

Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal, Chiefy Adi Kusmargono mengatakan, target perolehan dana dari IPO kali ini sebesar Rp 825 miliar.

Dia menambahkan, saham berkode IPCC ini oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 2 kali. Itu pertanda bahwa saham ini banyak diminati oleh investor. Terbukti juga dengan harga saham yang langsung naik saat dibuka.

“Sejauh ini peminat banyak dan sudah melebihi target dana yang diharapkan,” ujar Chiefy saat ditemui pada acara IPO di Bursa Efek Indonesia, Senin (9/7).

Bagaimana dengan rencana penggunaan dana IPO? Chiefy menjelaskan, sebesar 50% akan digunakan untuk belanja modal perseroan dalam rangka pengembangan usaha, yang meliputi pengembangan terminal, perluasa lahan, mewujudkan IPCC incorporated, penambahan kapasitas dan fasilitas peralatan pendukung. Kemudian 25% untuk perpanjangan kontrak sewa lahan jangka panjang dan sisanya 25% untuk modal kerja perseroan guna mendukung kegiatan operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×