kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia butuh 5.000 broker di pasar modal


Senin, 17 Juli 2017 / 23:15 WIB
Indonesia butuh 5.000 broker di pasar modal


Reporter: Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Jumlah wakil perantara perdagangan efek (WPPE) di Indonesia masih kurang. Bursa Efek Indonesia (BEI) memandang Indonesia setidaknya membutuhkan 5.000 WPPE alias broker untuk bisa meningkatkan jumlah investor aktif di pasar modal setiap harinya.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyatakan, saat ini Indonesia baru memiliki 3.000 broker yang bekerja di perusahaan sekuritas. Padahal jumlah investor di pasar modal Indonesia sudah mencapai 1 juta investor.

"Kalau jumlah broker bertambah minimum 5.000 saja, investor aktif bisa meningkat dari 40.000 jadi 50.000-60.000 per hari," kata Tito saat ditemui di Gedung BEI, Senin (17/7).

Untuk itu, ia mengimbau agar perusahaan-perusahaan sekuritas di Indonesia mempekerjakan lebih banyak broker untuk bisa meningkatkan jumlah investor aktif harian di pasar modal.

Tito juga menganggap kemunculan berbagai aplikasi perdagangan saham di ponsel pintar dan berbagai gawai tak berarti membuat jumlah broker jadi berkurang.

Meskipun berbagai sekuritas kini meluncurkan berbagai aplikasi dan sistem perdagangan online, kebiasaan investor domestik yang lebih mempercayai informasi dari broker membuat jumlah broker seharusnya terus ditingkatkan.

"Kebiasaan investor di Indonesia itu masih sangat mengandalkan informasi dari broker. Untuk itu, perusahaan sekuritas perlu melakukan penambahan jumlah broker di perusahaan mereka," ujar Tito.

Penambahan jumlah broker tersebut juga dilihat Tito dapat meningkatkan minat investor ritel. Sebab kebiasaan investor domestik yang mengandalkan informasi dari broker membuat semakin banyak investor ritel yang semangat melakukan transaksi saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×