kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement (INTP) catatkan volume penjualan 1,2 juta ton semen di Februari 2021


Jumat, 26 Maret 2021 / 14:22 WIB
Indocement (INTP) catatkan volume penjualan 1,2 juta ton semen di Februari 2021
ILUSTRASI. Penjualan semen Indocement Tunggal Prakarsa


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan volume penjualan semen sebesar 1,2 juta ton sepanjang bulan Februari 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan di Februari turun 14,3% dari 1,4 juta ton yang tercatat di bulan Januari 2021.

Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP mengatakan, pencapaian penjualan pada Februari cukup terpengaruh dengan curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, jumlah hari di bulan Februari yang lebih sedikit dibanding bulan-bulan lain juga turut mempengaruhi volume penjualan.

“Akan tetapi, pencapaian volume kami cukup baik dimana total penjualan kurang lebih 1.2 juta ton semen,” terang Marcos kepada Kontan.co.id, Rabu (26/3).

Tahun lalu, INTP , anggota indeks Kompas100 ini, membukukan volume penjualan domestik (termasuk semen dan klinker) sebesar 16,92 juta ton atau turun 10,1% dari tahun 2019. Sedangkan volume hanya untuk penjualan semen domestik  tercatat di angka 16,218 juta ton atau lebih rendah  9,1% secara tahunan.

Meski menurun, capaian ini lebih baik dari penurunan permintaan semen domestik nasional yang kontraksi hingga 10,4%.

Baca Juga: Indocement (INTP) alokasikan capex hingga Rp 1,1 triliiun tahun ini, intip penggunaan

 

Tahun ini, INTP akan memperkuat penjualan semen di wilayah Sumatra. Hal ini tidak terlepas dari adanya proyek jalan trans Sumatra yang dinilai memiliki domino effect terhadap permintaan semen.

“Kami mulai melihat Sumatra merupakan pulau setelah Jawa yang berkembang cukup baik,” terang Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya, dalam paparan publik pekan lalu (19/3). Penguatan penjualan di Pulau Sumatra didukung oleh keberadaan dua terminal semen milik Perseroan di Lampung dan Palembang.

Selain Sumatra, salah satu pasar yang potensial adalah Sulawesi Tenggara. Christian mengatakan, di provinsi tersebut, khususnya di Konawe dan Morowali, terdapat sejumlah proyek pemurnian (smelter) yang berpotensi menyerap permintaan semen. Penguatan pasar di Sulawesi juga ditunjang dengan adanya floating terminal di Konawe.

Buktinya, penjualan semen domestik di beberapa wilayah di Sumatra dan Sulawesi berhasil tumbuh positif tahun  lalu. Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, dan Jambi mengalami pertumbuhan positif, dengan rentang 0% hingga 10%. Sementara Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami pertumbuhan dengan rentang 5% hingga 10%. 

Selanjutnya: Ada pandemi, Wijaya Karya (WIKA) cetak laba bersih Rp 322,34 miliar di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×