kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,80   8,20   0.83%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indika siapkan belanja US$ 90 juta di 2018


Rabu, 29 November 2017 / 08:28 WIB
Indika siapkan belanja US$ 90 juta di 2018


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) berancang-ancang menghadapi bisnis tahun depan. Di tahun depan, emiten ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 90 juta atau lebih dari Rp 1 triliun.

Pada tahun ini, INDY mengalokasikan capex US$ 88 juta. Ini berarti ada kenaikan sekitar 2,27% untuk capex 2018. "Sumber dananya kombinasi antara kas internal dan leasing," ungkap Direktur INDY, Azis Armand kepada KONTAN, Selasa (28/11).

INDY akan menggunakan sebagian besar capex untuk pergantian alat berat anak usahanya, PT Petrosea Tbk (PTRO). Dengan capex itu, PTRO diharapkan mampu menghasilkan pendapatan diatas US$ 15 juta tahun depan.

Seperti tahun ini, PTRO juga mendapat alokasi capex paling besar. Dari anggaran US$ 88 juta, sebesar US$ 68,3 juta atau 78% dari total capex dialokasikan untuk PTRO. Namun hingga kuartal III-2017, realisasi capex PTRO masih minim, baru US$ 1,7 juta.

Secara konsolidasi, realisasi capex INDY memang masih minim. Dari alokasi US$ 88 juta, hingga periode tersebut baru terserap US$ 3,1 juta atau 3,5% dari total capex.

Selain PTRO, INDY akan fokus pada bisnis anak usahanya yang baru saja dikuasai secara penuh, yakni PT Kideco Jaya Agung. Pada 2018, produksi batubara Kideco ditargetkan meningkat 6% menjadi 34 juta ton dari estimasi 32 juta ton di tahun ini.

Namun sentimen rencana bisnis tahun depan tak mampu menahan penurunan harga saham INDY di pasar. Harga saham INDY kemarin turun 3,15% ke Rp 2.770 per saham.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Okky Jonathan menilai, penurunan ini lantaran INDY terkena sentimen turunnya harga batubara ke kisaran level US$ 92,67 per ton. Dari China yang merupakan importir batubara terbesar juga muncul sentimen pengurangan impor lantaran memiliki stok batubara yang besar.

Sentimen ini diprediksi bertahan dalam satu hingga satu setengah bulan ke depan. "Hati-hati di saham emiten batubara, harus benar-benar mencermati harga komoditas," ujar dia.

Okky merekomendasikan profit taking atas saham INDY. Sebab, secara teknikal INDY telah menembus indikator lower fractal."Profit taking dengan target koreksi Rp 2.620 per saham," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×