Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rilis indeks manajer pembelian (PMI) Inggris nampaknya bakal menjadi sentimen positif yang cukup lama terhadap mata uang sterling. Terhadap pergerakan yen Jepang, mata uang Britania Raya ini bakal terus menguat.
"Indeks PMI Manufaktur Inggris tertolong oleh besarnya arus pesanan ekspor yang mencapai level tertinggi sejak tahun 2010," jelas analis Astronacci International Anthonius Edyson kepada KONTAN, Selasa (8/8).
Valuasi mata uang pasangan GBP/JPY pada Selasa (8/8) pukul 13.00 WIB di Bloomberg menunjukkan posisi stabil di 144,36. Angka ini menguat tipis 0,012% dari penutupan sebelumnya di 144,34.
PMI Manufaktur Inggris tercatat naik ke level 55,1 atawa lebih tinggi daripada estimasi konsensus di 54,5. Angka yang melambung tersebut mengindikasikan jumlah permintaan yang mendaki didukung performa ekspor yang kuat.
Tak hanya itu, berdasarkan data dari IHS Markit, manufaktur Inggris mencatat jumlah pekerjaan baru periode Juli ini bertambah paling banyak sejak tiga tahun terakhir. Edyson melihat sejumlah rilis data perekonomian dari Jepang tidak memiliki pengaruh yang besar, pasalnya dari sisi teknikal, mata uang GBP tetap mendominasi lebih kuat.
Berdasarkan price action analysis, Edyson melihat pasangan GBP/JPY terlihat berpeluang membentuk pola falling wedge yang menunjukkan potensi penguatan. Ia menyarankan buy on weakness untuk GBP/JPY dengan support di 143,62 dan 143,08 dan resistance di 148,04 dan 147,58.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
