kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikuti saham andalan saat ekonomi tumbuh


Rabu, 08 Agustus 2018 / 11:06 WIB
Ikuti saham andalan saat ekonomi tumbuh


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua mencapai 5,27%, melampaui ekspektasi para pengamat. Bila kondisi positif ini terus berlanjut, sejumlah sektor saham juga bakal ketiban durian runtuh dari pertumbuhan ekonomi yang positif.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebut, sektor yang akan terdongkrak mengikuti pertumbuhan ekonomi adalah konsumer, properti, infrastruktur dan konstruksi. Asal tahu saja, pertumbuhan ekonomi di semester satu terutama didorong konsumsi rumah tangga.

Di semester dua ini, daya beli masyarakat diprediksi meningkat. Selain karena Asian Games, proses pemilu yang mulai berjalan juga bakal jadi pendorong daya beli.

Nafan menjagokan INDF dan GGRM. "Saham konsumer sudah bullish konsolidasi," kata dia, Selasa (7/8).

Emiten properti juga mulai bangkit, terutama karena ekspektasi pelonggaran loan to value (LTV). Ini diyakini bisa mengerek marketing sales. Nafan merekomendasikan BSDE, ASRI, PWON dan CTRA.

Sedang Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, saham sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan besar akan diuntungkan saat ekonomi tumbuh. Di semester satu, kinerja kinerja emiten pertanian dan pertambangan cukup positif. LSIP, BWPT dan AALI berprospek cerah.

Tapi Nafan berpendapat investor sebaiknya wait and see di sektor tambang dan industri dasar, karena sahamnya sudah naik signifikan. Meski keduanya masih dalam tren naik, jika berniat masuk sebaiknya buy on weakness.

Prospek saham perbankan juga positif didukung belanja pemerintah. Sementara sektor konstruksi diuntungkan gencarnya proyek infrastruktur.

Analis Ciptadana Sekuritas Indonesia Fahressi Fahalmesta menyebut, pertumbuhan ekonomi yang di atas ekspektasi tidak berdampak positif ke seluruh sektor. Sektor semen misalnya masih tertekan.

Tapi kinerja emiten berkapitalisasi besar, terutama perbankan dan konsumer, akan positif. "Jadi hanya beberapa sektor yang menarik dan akan terus naik, seperti poultry tumbuh solid," ujar Fahressi.

Investor juga harus mewaspadai sejumlah sentimen negatif, seperti volatilitas rupiah dan efek perang dagang. Bila sentimen ini masih kuat, pergerakan harga saham diperkirakan tidak akan berbeda jauh dari semester satu.

Alhasil, Ciptadana Sekuritas memangkas target IHSG di akhir tahun, dari sebelumnya optimistis jadi konservatif. "Sekarang target kami downgrade, meski masih di atas 6.000-an," ujar Fahressi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×