Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat hingga akhir sesi pertama perdagangan Kamis (7/6). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 23,06 poin atau setara 0,38% ke level 6.092,77.
RTI mencatat, tujuh sektor menyokong indeks. Amunisi terbesar berasal dari kenaikan sektor perdagangan sebesar 0,91%. Diikuti, perkebunan yang menanjak 0,90% dan barang konsumsi 0,66%. Lalu, sektor keuangan naik 0,49%, konstruksi 0,47%, serta manufaktur dan infrastruktur yang masing-masing menguat 0,26%.
Namun, tiga sektor terkoreksi, terutama pertambangan dengan penurunan 0,41%. Industri dasar dan aneka industri mengekor dengan penurunan masing-masing 0,32% dan 0,24%.
Hingga rehat sesi pertama, sebanyak 200 saham berhasil naik, berbanding 137 saham yang turun. Sedangkan, 120 saham lainnya masih stagnan.
Mayoritas saham penghuni indeks LQ45 menghijau. Hanya, 10 saham yang terkoreksi. Tiga sektor yang berhasil menduduki top gainers alias saham dengan kenaikan terbesar pada sesi pagi, yaitu:
1. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) naik 5,49%
2. BPD Jabar Banten Tbk (BJBR) naik 4,35%
3. Kalbe Farma (KLBF) naik 3,55%
Adapun, saham penyokong utama IHSG pada siang ini, yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Bloomberg mencatat, saham pemilik jaringan gerai Alfamidi ini menyumbang 4,66 poin terhadap kenaikan indeks, lantaran melesat 17,73%. Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berkontribusi 4,38 poin dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan sumbangan 2,10 poin.
Sepanjang sesi pertama, sebanyak 4,88 miliar saham ditransaksikan dengan nilai perdagangan mencapai Rp 3,93 triliun. Pemodal asing kembali melancarkan aksi jual. Ini tercermin dari nilai penjualan bersih atau net sell asing di semua pasar yang mencapai Rp 194,98 miliar.
Saham Sinar Mas Multiartha (SMMA) paling banyak dilego asing, dengan net buy asing mencapai Rp 97,1 miliar. Selain itu, investor asing juga banyak melepas saham Astra International (ASII) dan saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM). Keduanya membukukan nilai penjualan bersih Rp 48,9 miliar dan Rp 32,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News