Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal pekan. IHSG kemarin (6/3) naik 0,3% ke 5.409,82 di saat investor asing mencetak aksi jual bersih (net sell) Rp 63,53 miliar.
IHSG menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham di kawasan Asia. "Investor menimbang prospek pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan pernyataan Janet Yellen pada prospek suku bunga bulan Maret," ujar Analis Reliance Securities Lanjar Nafi, kemarin.
Dari bursa dalam negeri, Lanjar menyebutkan, indeks sektor perkebunan memimpin pelemahan. Menyusutnya harga komoditas seiring tekanan nilai tukar di Asia menjelang penetapan bunga The Fed menjadi penyebab saham-saham sektor agri melemah.
Secara teknikal, Lanjar menilai IHSG masih terkonsolidasi pada area upper bollinger bands dan resistance level. Indikator stochastic pun masih memberikan sinyal pergerakan fluktuatif jangka pendek, terlihat dari crossing positif pada middle oscillator dengan dukungan momentum flat pada indikator RSI.
Lanjar memperkirakan IHSG pada hari ini (7/3) bergerak mixed tertekan pada rentang 5.345-5.420. Ia merekomendasikan investor melirik saham BDMN, BSDE, EXCL, KLBF, LPKR, PGAS, SSIA, WSKT, MEDC dan MPPA.
Analis Bahana Securities Muhammad Wafi memprediksi IHSG bergerak menguat di kisaran 5.3875.435. Saham yang menarik diperhatikan menurut Wafi yakni ADHI, KLBF, SMGR, SSIA dan TLKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News