Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif di awal pekan (16/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.14 WIB, indeks naik 0,18% menjadi 5.281,73.
Ada 98 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 65 saham dan 79 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,349 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 566,262 miliar.
Secara sektoral, ada tujuh sektor yang melaju. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 0,81%, sektor manufaktur naik 0,33%, dan sektor keuangan naik 0,36%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers di antaranya: PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,43% menjadi Rp 63.950, PT Astra International Tbk (ASII) naik 0,94% menjadi Rp 8.075, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,18% menjadi Rp 1.720.
Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 2,04% menjadi Rp 6.000, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,63% menjadi Rp 6.025, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) turun 1,6% menjadi Rp 368.
Asia mixed
Sedangkan wajah bursa Asia tampak beragam pada transaksi awal pekan ini (16/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average dibuka dengan penurunan 0,39%. Penurunan Nikkei terjadi seiring penguatan yen. Saham-saham berbasis ekspor utama tampak tertekan.
Asal tahu saja, pagi ini, nilai tukar yen berada di level 114,26 per dollar AS. Pada pekan sebelumnya, nilai tukar yen berada di level 116.
Saham-saham yang mempengaruhi bursa Jepang antara lain: saham Toyota turun 0,44%, Nissan turun 0,22%, Sony turun 0,17%, dan Honda naik 0,35%.
Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%. Sejumlah saham yang mempengaruhi indeks Korea Selatan antara lain: Samsung Electronics naik 0,48%, Rio Tinto naik 1,42%, Fortescue naik 2,03%, dan BHP Billiton naik 1,69%.
Sedangkan indeks ASX 200 Australia berhasil naik 0,58%. Hampir seluruh sektor mendaki. Sektor bahan baku mencatatkan kenaikan terbesar yakni 1,36%. Adapun sektor energi turun 0,16%.
Pergerakan pasar saham Asia terjadi setelah poundsterling Inggris turun lebih dari 1%. Pelemahan terjadi akibat kecemasan market bahwa Inggris tengah bersiap-siap keluar dari Uni Eropa.
Poundsterling anjlok dari level US$ 1,2150 menjadi sekitar US$ 1,2043 pada pagi ini. Sedangkan euro menguat terhadap poundsterling ke level 1,8824 dari posisi 0,8720.
Trader memprediksi volatilitas di pasar mata uang akan terus berlangsung hingga pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May berlangsung besok.
"Pasar saat ini menanti pernyataan dari Theresa May," jelas Chris Weston, chief market strategist IG Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News