kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG lunglai, analis: Investor jangan panik


Jumat, 11 Agustus 2017 / 15:47 WIB
IHSG lunglai, analis: Investor jangan panik


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tampak tak berkutik di sesi II hari ini, Jumat (11/8). Berdasarkan data RTI, pada pukul 14.48 WIB, indeks mencatatkan penurunan 1,12%. Alhasil, posisi indeks saat ini adalah 5.760,806.

Sembilan sektor kompak memerah, dengan penurunan di kisaran 1,58% hingga 0,78%. Sektor industri lain-lain mencatatkan penurunan terdalam sebesar 1,58%. Baru kemudian disusul oleh sektor konstruksi dan sektor barang konsumen dengan penurunan masing-masing 1,44% dan 1,43%.

Satu-satunya sektor yang masih bergerak positif sore ini adalah sektor agrikultur dengan kenaikan tipis 0,08%.

Menurut Riska Afriani, analis OSO Sekuritas, pelaku pasar saat ini sedang melakukan aksi profit taking karena beberapa hari sebelumnya IHSG sempat menguat signifikan di atas 1%.

"Kemudian dilanjutkan penguatan pada hari berikutnya. Jadi wajar jika terjadi aksi profit taking, karena saham pemberat indeks pada hari ini juga didominasi oleh saham perbankan," urainya panjang lebar.

Di sisi lain, ada juga sentimen pemberat eksternal berupa ketegangan politik AS. Selain itu, pelaku pasar asing juga membukukan aksi jual bersih pada sore ini.

Riska juga melihat, jika berbicara sentimen, pergerakan IHSG pada pekan sebelumnya terbatas juga tidak terlepas dari PDB kuartal kedua yang berada di bawah ekspektasi.

Dengan kondisi seperti ini, Riska menyarankan agar investor jangan panik. "Intinya, meski dalam keadaan seperti ini, kita bisa memanfaatkan untuk akumulasi beli pada saham-saham bigcaps yang terdiskon," sarannya.

Sedangkan para trader, lanjutnya, bisa memanfaatkan saham second liner ataupun third liner. "Tapi harus tetap memperhatikan kinerja perusahaan ya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×