CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.902   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.161   -53,29   -0,74%
  • KOMPAS100 1.093   -9,23   -0,84%
  • LQ45 870   -5,50   -0,63%
  • ISSI 216   -1,84   -0,84%
  • IDX30 446   -2,21   -0,49%
  • IDXHIDIV20 539   -0,29   -0,05%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,06%
  • IDXQ30 149   -0,46   -0,31%

IHSG dibuka melemah setelah rating China dipangkas


Rabu, 24 Mei 2017 / 09:22 WIB
IHSG dibuka melemah setelah rating China dipangkas


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot begitu membuka perdagangan pagi ini, Rabu (24/5). Ini akan menjadi penurunan hari ketiga IHSG setelah mencapai rekor Jumat pekan lalu.

Mengutip RTI pukul 9:10 WIB, IHSG kehilangan 35,97 poin atau 0,61% menjadi 5.695,74. Delapan dari sepuluh sektor terpangkas, dipimpin sektor barang konsumer sebesar 1,02% dan finansial 0,81%. 

Hanya dua sektor yang menguat yaitu agrikultur sebesar 0,11% dan pertambangan 0,1%. 

Bursa Asia bergerak beragam hari ini, setelah Moody's memangkas rating utang China menjadi A1. 

Indeks Topix dan Nikkei 225 menguat 0,51% dan 0,54%. 

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,15%, sementara Indeks ASX 200 di Australia naik 0,16%. 

Indeks Hang Seng di Hong Kong terpangkas 0,37% sementara Shanghai Composite merosot 0,97%.

Moody's memperkirakan eformasi kebijakan China akan berjalan lambat, sementara pemerintah harus terus menyalurkan stimulus untuk menjaga pertumbuhan. Hal ini menyebabkan utang China akan naik sementara pertumbuhan ekonomi tetap melambat. 

Pelaku pasar hari ini menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang akan diumumkan nanti malam. Investor juga menunggu pertemuan OPEC besok malam terkait langkah program pemangkasan produksi minyak. 

IHSG kemarin turun 18,8 poin atau 0,33% menjadi 5.730,61. Pada akhir pekan lalu, Jumat (19/5), indeks menyentuh rekor tertinggi di 5.791,88 setelah S&P menaikkan rating Indonesia menjadi BBB-, baris pertama di peringkat layak investasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×