Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (5/3) diperkirakan kembali terkoreksi. IHSG ditutup terkoreksi signifikan 1,35% di level 6.290,80 pada Kamis 4 Maret 2021.
Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini (5/3) berdasarkan indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini (5/3). Menurut Nafan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan rasio fibonacci adapun support maupun resistance minimum berada pada 6.256,03 hingga 6.368,41.
Baca Juga: Masih tergolong baru, reksadana indeks ESG Leaders belum ramai dilirik investor
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR). Saham BJBR ditutup di Rp 1.585. (RoE: 13.96%; PER: 9.58x; EPS: 164.99; PBV: 1.34x; Beta: 1.89). Pergerakan harga saham BJBR telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi untuk saham BJBR adalah akumulasi pada area level Rp 1.570 – Rp 1.585, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.635, Rp 1.685 dan Rp 1.735. Support ada di Rp 1.560 dan Rp 1.535.
2. Bumi Serpong Damai (BSDE). Saham BSDE ditutup di Rp 1.235. (RoE: 1.82%; PER: 41.82x; EPS: 29.53; PBV: 0.76x; Beta: 1.66). Pergerakan harga saham BSDE masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi untuk saham BSDE adalah akumulasi saat ada di area Rp 1.200 – Rp 1.235, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.285, Rp 1.365, Rp 1.430 dan Rp 1.715. Support ada di Rp 1.150.
Baca Juga: IHSG melemah 1,35% ke 6.290 pada perdagangan Kamis (4/3), asing catat net sell
3. Eagle High Plantations (BWPT). Saham BWPT ditutup di Rp 114. (RoE: -27.07%; PER: -3.63x; EPS: -31.41; PBV: 0.98x; Beta: 2.04). Pergerakan harga BWPT masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Nafan memberi rekomendasi akumulasi saham BWPT pada area Rp 111 – Rp 114, dengan target harga secara bertahap di level Rp 119, Rp 128, Rp 149 dan Rp 170. Support ada di Rp 107 dan Rp 102.
4. Media Nusantara Citra (MNCN). Saham MNCN ditutup di Rp 1.105. (RoE: 12.79%; PER: 9.05x; EPS: 122.09; PBV: 1.15x; Beta: 1.75). Pergerakan harga saham MNCN telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi untuk saham MNCN adalah akumulasi beli pada level Rp 1.090 – Rp 1.105, dengan target harga secara bertahap di Rp 1.160, Rp 1390 dan Rp 1.620. Support: Rp 1.060 dan Rp 985.
5. Ramayana Lestari Sentosa (RALS). Saham RALS ditutup di Rp 730. (RoE: -3.42%; PER: -40.83x; EPS: -17.88; PBV: 1.40x; Beta: 1.92). Pergerakan harga saham RALS masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi untuk saham RALS sebaiknya akumulasi pada area Rp 720 – Rp 730, dengan target harga secara bertahap di level Rp 765, Rp 795 dan Rp 825. Support ada di Rp 705.
Baca Juga: IHSG Turun 1,35% Menjadi 6.290,79, Saham BBCA, ASII dan INCO Dilepas Investor Asing
6. United Tractors (UNTR). Saham UNTR ditutup di Rp 22.350. (RoE: 9.51%; PER: 13.78x; EPS: 1622.49; PBV: 1.32x; Beta: 0.81): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Rekomendasi untuk saham UNTR adalah akumulasipada area level Rp 22.250 – Rp 22.350, dengan target harga secara bertahap di Rp 22.650, Rp 25.175, Rp 27.725, Rp 30.250 dan Rp 34.500. Support ada di Rp 22.000, Rp 21.300 dan Rp 20.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
