kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga akhir 2019, Mitra Keluarga (MIKA) optimistis EBITDA tumbuh dua digit


Jumat, 15 November 2019 / 17:50 WIB
Hingga akhir 2019, Mitra Keluarga (MIKA) optimistis EBITDA tumbuh dua digit
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumahsakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) optimistis mencatatkan EBITDA sebesar 18% hingga 19% hingga akhir tahun 2019. Adapun hingga kuartal III perusahaan dengan kode emiten MIKA itu mencatatkan pertumbuhan EBITDA mencapai 18,7%. 

Aditya Widjaja, Investor Relation PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk optimistis target tersebut akan diperoleh hingga akhir tahun. Optimisme MIKA didorong dengan tambahan rumahsakit yang diakuisisi pada Januari 2019 memiliki EBITDA positif. Adapun pada awal tahun ini MIKA mengakuisisi Bina Husada dan Mutiara Hadi.  

Di sisi lain, rumahsakit Mitra Keluarga Gading Serpong, diklaim memiliki performanya yang baik tahun ini. 

Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) batasi kontribusi pendapatan dari pasien BPJS hanya 40%

"Beban pressure ke EBITDA konsolidasi tahun ini justru membaik dan kami optimistis bisa mencapainya,"  kata Adit ketika dihubungi Kontan.co,id, Kamis (14/11). 

Faktor pendorong lainnya, lanjut Adit, rumahsakit existing tahun ini sangat baik. 

Asal tahu saja, hingga Agustus MIKA telah memiliki 24 rumahsakit dengan lebih dari 2.800 kapasitas tempat tidur. Sejumlah 16 rumah sakit merupakan jaringan Mitra Keluarga, sementara 8 rumahsakit lainnya merupakan jaringan Grup Kasih. 

Untuk mempertahankan kinerja yang baik dasi sisi top line, manajemen gencar mempromosikan rumahsakit baru dengan paket penawaran yang menarik. Sekaligus memastikan ketersediaan dokter praktek yang terpenuhi. 

Selain itu, dari sisi beban, perusahaan melakukan efisiensi terutama untuk standarisasi penggunaan obat. 

"Kami standardisasi hanya menggunakan 4 hingga 5 big supplier, sehingga marginnya lebih baik," ungkapnya. 

Perusahaan juga melakukan efektivitas pada penggunaan man power. Perusahaan yang merupakan industri padat karya dituntut harus cermat dalam menentukan jumlah man power agar tidak kelebihan. 

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Dorong Pendapatan, Lewat Penambahan Unit Layanan

Sedikit gambaran, hingga kuartal III 2019 MIKA mencatatkan kinerja yang positif.  

MIKA mengalami pertumbuhan peningkatan pendapatan sebesar Rp 17,24% year on year (yoy) dari sebelumnya 2,03 triliun menjadi  Rp 2,38 triliun. Laba perusahaan juga ikut terkerek 9,24% yoy menjadi Rp 531,79 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×