kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HERO memadukan strategi ekspansi dan efisiensi


Sabtu, 16 September 2017 / 16:05 WIB
HERO memadukan strategi ekspansi dan efisiensi


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terus memperluas jaringan bisnisnya. HERO telah membuka dua gerai pada semester pertama tahun ini. Satu Giant Ekstra yang berlokasi di Malang, dan satu lagi Giant Ekspres di Manado.

Meski menambah gerai baru, manajemen HERO tetap menerapkan strategi efisiensi dengan menutup toko yang tidak produktif. Presiden Direktur HERO Stephane Deutsch mengungkapkan, perusahaan yang dipimpinnya ini akan terus melakukan ekspansi ke daerah yang dinilai potensial.

Meski sektor ritel masih tertekan, dia menyatakan masih cukup optimistis untuk menjalankan bisnisnya tahun ini. "Terlepas dari penurunan penjualan, kami melakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional," ujar Stephane dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (15/9).

Namun, Stephane enggan merinci berapa toko yang ditutup pada tahun ini. Manajemen juga enggan membeberkan target pembukaan toko berikutnya. Yang jelas, ekspansi HERO akan fleksibel seiring potensi pasar. "Kami akan melihat bagaimana potensinya," kata Stephane.

Selain membuka Giant di dua kota tadi, emiten ini membuka HERO Supermarket dengan konsep baru di wilayah Bandung. Lini bisnis lain dari HERO, Guardian misalnya, telah membuka 14 toko baru, termasuk toko di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Manajemen juga memilih fokus pada strategi pemasaran digital.

Sementara, IKEA tengah meluaskan okupansinya. Lewat lini bisnis tersebut, manajemen akan membuka IKEA Distribution Point di Bogor dan IKEA Online Point di Bintaro. "Selama 12 bulan terakhir, kami mengembangkan konsep online sales. Kami memperluas cakupan fungsional penjualan online, termasuk Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya," tambah Direktur HERO Mark Edward Magee.

HERO kini memiliki 447 toko, yang terdiri dari 56 hipermarket Giant Ekstra, 109 supermarket Giant Ekspres dan 32 Hero, 249 toko kesehatan dan kecantikan Guardian, serta satu IKEA.

Di semester I-2017, HERO meraih pendapatan Rp 6,92 triliun, menurun 3,85% dibandingkan semester I-2016 sebesar Rp 7,2 triliun. Selama enam bulan pertama tahun ini, HERO mencetak laba periode berjalan Rp 71,38 miliar. Jumlah itu meningkat 258,64% dibandingkan semester I-2016 sebesar Rp 19,9 miliar.

HERO bisa mencetak laba bersih cukup besar lantaran sukses menekan beban operasional dengan menutup toko yang tidak produktif. HERO dinilai masih menghadapi sejumlah tantangan ke depan. "Tantangannya kompetisi yang ketat di industri ritel waralaba dan penurunan daya beli masyarakat," kata Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×