kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham turun 38,82% sejak awal tahun, ini kata Sentul City (BKSL)


Minggu, 16 Februari 2020 / 14:24 WIB
Harga saham turun 38,82% sejak awal tahun, ini kata Sentul City (BKSL)
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/7). Hingga Jumat (14/2), indeks sektor properti juga masih terkoreksi sebesar 11,29% secara year to date.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Sentul City Tbk (BKSL) turun tajam. Sejak awal tahun, harga saham BKSL sudah melemah sebesar 38,82%. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/2), saham BKSL turun 1,89% ke Rp 52 per saham.

Menanggapi hal ini, Head of Corporate Communications BKSL, Alfian Mujani menuturkan, penurunan harga saham tak hanya dialami oleh BKSL, tapi juga beberapa saham sektor properti lainnya.

Hingga Jumat (14/2), indeks sektor properti juga masih terkoreksi sebesar 11,29% secara year to date. Lebih lanjut, Alfian berharap sektor properti bakal lebih baik seiring dengan adanya angin segar, salah satunya penurunan suku bunga acuan.

Baca Juga: Sentul City (BKSL) menargetkan pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini

Sebagai strategi untuk mendapat kepercayaan investor, Alfian menjelaskan, BKSL bakal terus menggenjot proyek-proyek yang tengah digarap. Salah satu proyek yang tengah digarap BKSL ada proyek AEON Mall dan apartemen, kemudian perusahaan ini juga mengembangkan beberapa kluster rumah tapak atawa landed house di area Sentul City.

Selain itu, BKSL juga mengebut proyek apartemen Saffron dan Opus Park. “Kami terus mengoptimalkan proyek-proyek yang sedang dikerjakan,” kata Alfian kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).

Guna melanjutkan proyek-proyek tersebut, BKSL mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 250 miliar yang diperoleh dari kas internal dan pinjaman. Sebagai informasi, pada tahun ini BKSL membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10%.

Baca Juga: Sepuluh saham KOMPAS100 catatkan penurunan terdalam, ini prospeknya menurut analis

Sampai 30 September 2019, pendapatan Sentul City anjlok 32,48% dibandingkan dengan periode sama pada 2018, yakni dari Rp 801,16 miliar menjadi Rp 540,91 miliar.

Sementara dari sisi laba bersih menyusut 35,02% menjadi Rp 28,12 miliar dari Rp 43,28 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh ketiadaan block sales dan terlambatnya progres pembangunan AEON Mall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×