kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham TRAM terus berkibar


Selasa, 11 Oktober 2016 / 07:53 WIB
Harga saham TRAM terus berkibar


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) menyedot perhatian pasar. Sejak akhir pekan lalu, harga saham emiten perkapalan ini terus melonjak. Pada penutupan perdagangan Senin (10/10) lalu, saham TRAM menjadi top gainers.

Harga saham ini melompat 34% menjadi Rp 90 per saham. Pada Jumat (7/10) lalu, saham TRAM sempat terkena autoreject lantaran naik tajam hingga Rp 67 per saham. Padahal, hari-hari sebelumnya saham TRAM tidak bergerak di pasar reguler.

Saham ini sempat keluar dari zona saham gocap alias Rp 50 pada Kamis (6/10). Di hari itu, saham TRAM sempat menyentuh Rp 51 per saham tapi kemudian turun lagi.

Rumor yang beredar di pasar menyebutkan, kenaikan harga saham ini merupakan imbas rampungnya persoalan utang TRAM kepada International Finance Corporation (IFC). Utang tersebut dikabarkan sudah dilunasi. Namun, manajemen TRAM masih enggan memberikan konfirmasinya terkait isu ini.

Asal tahu saja, TRAM dinyatakan gagal bayar atau default oleh IFC pada 2 Juni 2014. Dalam pernyataan default itu, TRAM diwajibkan membayar utang pokok US$ 30,57 juta. Selain itu, perusahaan ini harus membayar bunga dan biaya lainnya yang ditunggak sekitar US$ 774.360.

Awalnya, utang dari IFC akan digunakan untuk biaya memodifikasi salah satu kapal milik TRAM, FSO Lentera Bangsa. Namun saat pengerjaan, kapal tersebut malah terbakar. Sejak saat itu TRAM dinyatakan default.

Untungnya kapal ini sudah diasuransikan. Duit klaim asuransi tersebut kabarnya sudah masuk. Nah, duit inilah yang digunakan untuk melunasi utang kepada IFC. Di sisi lain, kenaikan harga saham TRAM juga belum membuatnya masuk unusual market activity (UMA).

"Kalau memang UMA, perlu dilihat lagi perkembangannya setelah UMA. Tapi memang, bukan hanya saham TRAM, secara umum saham dengan pergerakan seperti ini hanya bisa turun kalau ada masalah baru," jelas Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo kepada KONTAN.

Dulu, saham TRAM sempat anjlok lantaran isu saham repo. "Tapi sekarang, kan, soal itu sudah kelar, enggak terlihat ada masalah lagi," imbuh dia.

Selain itu, sektor komoditas, khususnya batubara, kembali kondusif. Hal ini akan berimbas ke sektor penunjangnya, termasuk perkapalan. Investor bisa memanfaatkan sentimen ini untuk mengakumulasi saham emiten penunjang sektor batubara seperti TRAM dan sejumlah saham lainnya.

"Jadi, banyak saham-saham sektor komoditas dan sektor penunjangnya yang akan bangkit dari kubur," pungkas Satrio. Apalagi, saham TRAM kembali bergerak lincah.

Sejatinya, tak ada larangan untuk masuk ke saham ini. Sebab, keputusan tersebut kembali kepada profil risiko masing-masing investor. Yang penting, investor tetap mencermati informasi seputar emiten, mengingat manajemen belum memberi informasi resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×