kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham Garuda (GIAA) melonjak 22% akibat rencana akuisisi Sriwijaya Air


Kamis, 15 November 2018 / 14:14 WIB
Harga saham Garuda (GIAA) melonjak 22% akibat rencana akuisisi Sriwijaya Air
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) torehkan lonjakan indeks pada perdagangan Kamis (15/11). Berdasarkan RTI, harga saham GIAA menguat 22% ke Rp 244 per saham hingga pukul 14.06 WIB.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, momentum kenaikan saham GIAA tersebut hanya bersifat sementara. Meskipun diakui olehnya, bahwa kenaikan indeks GIAA hari ini merupakan yang terbesar sepanjang karir Garuda di dunia pasar modal. "Penyebabnya, karena kesepakatan akuisisi Sriwijaya Air," kata Lanjar kepada Kontan.co.id, Kamis (15/11).

Sayangnya, Lanjar belum merekomendasikan investor untuk melirik saham GIAA dalam jangka panjang. Ini lantaran, dari sisi teknikal pergerakannya masih downtrend jangka panjang, dilihat dari sisi teknikal. Sedangkan dari sisi fundamental juga masih belum cukup baik saat ini.

"Enterprise value cukup mahal di 8,5 kali EBITDA, dibanding EBITDA sektor yang hanya 5,4 kali. Selain itu, rendahnya operating margin sebesar 1,2% berbanding 6,2% di rata-rata sektornya," ungkapnya.

Dia juga menambahkan, leverage ratio masih cukup tinggi. Total utang masih 24,8 kali dari EBITDA. Sehingga total utang Garuda terbilang cukup besar di tahun ini. "Ekspektasi 20,9 kali EBITDA, sedangkan rata-rata selama 5 tahun di level 12,8 kali EBITDA," jelasnya.

Lanjar menilai, untuk target terdekat harga saham GIAA adalah Rp 262-Rp 304 dengan level bearish trend yang harus break out di level Rp 370. "Itu level yang harus ditembus jika ingin keluar dari pergerakan bearish," tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×