kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham emiten juga menembus rekor


Rabu, 29 Maret 2017 / 09:42 WIB
Harga saham emiten juga menembus rekor


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Senin (27/3), terkoreksi 0,47% ke 5.541,20. Namun, pada transaksi Jumat (24/3), IHSG kembali mencetak rekor penutupan tertinggi di posisi 5.567,13.

Sejumlah saham pun mencetak rekor harga tertinggi tahun ini. Saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) misalnya, akhir pekan lalu berada di Rp 2.050 per saham. Sebelumnya, pada 10 Maret, MYOR sempat menyentuh level tertinggi di Rp 2.200 per saham. Ini harga tertinggi saham MYOR sepanjang masa (all time high).

Selain MYOR, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menjadi salah satu saham yang mencatat harga all time high, yakni Rp 16.550. Kemudian PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencetak all time high di level Rp 23.850. Harga tersebut dicapai pada Jumat lalu (24/3).

Taye Shim, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai, dari emiten yang merilis kinerja keuangan, hampir seluruhnya mencetak kinerja yang positif. "Ini mengapa bursa saham Indonesia terus mencatat rekor tertinggi," ujar dia ke KONTAN, Ahad (26/3).

Bukan hanya kinerja di kuartal IV-2016 yang kinclong. Ada sejumlah emiten yang mencatatkan rekor kinerja berdasarkan kinerja keuangan setahun penuh. Salah satunya adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang sepanjang 2016 membukukan laba bersih Rp 3,6 triliun dan pendapatan Rp 34,47 triliun.

Bila melihat di kuartal IV-2016, ada PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tbk. Di periode itu, BBRI pertama kalinya mencatat laba bersih di atas Rp 7 triliun. BBNI, PTBA dan sejumlah emiten lain pun mencatat rekor serupa.

Hal inilah yang membuat saham BBRI menjadi penggerak IHSG. Bukan hanya di Maret, BBRI juga menjadi penggerak indeks sejak awal tahun ini.

Tapi, prospek menarik tak terbatas pada saham BBRI. Masih banyak saham big cap atau LQ45 yang menarik. Sebab, pemodal asing belakangan ini kembali masuk dan memburu saham seperti itu, sehingga investor bisa memaksimalkan peluang di balik momentum tersebut. "Big boys are back in town," kata Taye.

Di balik terus menguatnya IHSG, saham yang selama ini jarang terdengar fundamentalnya pun ikut bergerak. Di satu sisi, jumlah saham beredar emiten itu memang sedikit. Sehingga, ketika ada posisi penawaran sedikit, harga sahamnya langsung bergerak naik. Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah market maker untuk mengejar gain tinggi.

Strategi investor

Bima Setiaji, analis NH Korindo Securities Indonesia, tak menampik hal tersebut. "Tapi di sisi lain, market maker juga menggerakkan harga didasari adanya corporate action," ujar dia.

Contohnya TPIA. Emiten ini akan rights issue 280 juta saham atau 7,85% dari total saham. Selain untuk memenuhi syarat minimal saham beredar di publik (free float) 7,5%, dana hasil rights issue akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi dan diversifikasi portofolio produk.

MYOR pun menggelar rights issue. Dari sisi sektornya, MYOR tak kalah menarik karena satu sektor dengan ICBP. Hanya jumlah saham beredarnya yang tak sebanyak ICBP. Belum lama ini MYOR menggelar stock split. Emiten ini juga baru saja menerbitkan surat utang.

Hal ini sekaligus menjadi pembelajaran bagi investor ritel, terutama yang masih baru. Tak ada salahnya masuk saham dengan jumlah saham beredar sedikit, karena di sisi lain valuasinya masih lebih murah.

Tapi jangan asal masuk. Akan lebih bijak jika masuk ke saham yang fundamentalnya kuat, meski jarang pemberitaannya.

Taye menambahkan, tidak semua saham seperti itu saham 'gorengan'. Ia mengaku pernah beberapa kali mendatangi sejumlah emiten kecil. Nyatanya, mereka memiliki fundamental kuat. "Masalah pada small cap adalah, investor tak yakin emiten itu mampu menjalankan usaha di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×