kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak rebound setelah tergelincir tiga hari


Rabu, 06 Juni 2018 / 07:51 WIB
Harga minyak rebound setelah tergelincir tiga hari
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak rebound di pasar Amerika Serikat (AS) setelah tergelincir selama tiga hari.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2018 di Nymex-AS ditutup naik 1,19% menjadi US$ 65,652 per barel pada perdagangan Selasa (5/6) waktu setempat. Di pasar Asia, Rabu (6/6), harga minyak WTI lanjut naik ke level US$ 65,67 sebarel pukul 07.43 WIB.

Harga komoditas energi menguat, karena ekspektasi pemerintah AS akan melaporkan penyusutan stok minyak mentah domestik per pekan lalu. Sebelumnya, American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah AS per pekan lalu turun 2,03 juta barel. Angka itu mendekati hasil survey Bloomberg yaitu sebesar 2,1 juta.

Energy Information Administration (EIA) dijadwalkan akan merilis data stok minyak domestik dan ekspor pada Rabu ini. Jika turun sesuai prediksi, maka akan menjadi penurunan mingguan kedua selama musim berkendara pada musim panas ini.

"Kita akan melihat ekspor yang lebih tinggi. Perkiraan saya ekspor akan mendekati 3 juta barel per hari dan tetap di level itu," kata James Williams, Presiden WRTG Economics seperti dilansir Bloomberg, Rabu (6/6).

"Jika tidak ada perbedaan besar pada data yang dirilis Rabu, maka harga minyak masih akan bergerak naik dan turun setiap hari di tengah antisipasi pertemuan OPEC," imbuh Williams.

Seperti diketahui, OPEC dan sekutunya akan menggelar pertemuan akhir bulan ini, yang akan memberikan sinyal berlanjut atau tidaknya kesepakatan pemotongan produksi. Di sisi lain, AS justru menggenjot produksi minyak mendekati 11 juta barel per hari.

Sebelumnya, minyak mentah Brent sempat turun, karena pemerintah AS dikabarkan meminta Arab Saudi dan beberapa negara produsen minyak di OPEC untuk meningkatkan produksi sekitar 1 juta barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×