kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah naik, Jumat (14/8) pagi, menuju kenaikan pekan kedua


Jumat, 14 Agustus 2020 / 08:35 WIB
Harga minyak mentah naik, Jumat (14/8) pagi, menuju kenaikan pekan kedua
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A TORC Oil & Gas pump jack is seen near Granum, Alberta, Canada May 6, 2020. Picture taken May 6, 2020. REUTERS/Todd Korol/File Photo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah naik pada hari Jumat (14/8) pagi. Harga minyak menuju kenaikan minggu kedua di tengah meningkatnya kepercayaan bahwa permintaan bahan bakar mulai meningkat meskipun pandemi virus corona telah menghantam ekonomi di seluruh dunia.

Melansir Reuters, pukul 08.17 WIB, harga minyak mentah Brent naik 14 sen atau 0,3%, pada US$ 45,10, menuju kenaikan sekitar 1,6% pekan ini.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) telah naik 12 sen, atau 0,3%, menjadi $ 42,36. Harga acuan minyak AS ini menuju kenaikan hampir 3% pekan ini.

"Beberapa situasi telah membaik, tetapi dinamika pasar masih kurang bagus," kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Securities.

"Pasar kelebihan pasokan".

Baca Juga: Harga minyak turun 1% setelah IEA menurunkan prediksi permintaan

Harga minyak mendapatkan sokongan pekan ini dari data pemerintah AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan semuanya turun pekan lalu karena penyulingan meningkatkan produksi dan permintaan untuk produk minyak meningkat.

Namun, Badan Energi Internasional telah mengurangi perkiraan permintaan minyaknya untuk tahun ini, dan mengatakan perjalanan udara yang lebih rendah karena pandemi Covid-19 akan memangkas konsumsi minyak global tahun ini sebesar 8,1 juta barel per hari (bph).

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan awal pekan ini bahwa permintaan minyak dunia kemungkinan akan turun 9,06 juta barel per hari tahun ini, penurunan lebih besar dari penurunan 8,95 juta barel per hari yang diperkirakan sebulan lalu.

Baca Juga: Pertamina targetkan 4.308 Pertashop di 2.376 kecamatan hingga akhir 2020

OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif disebut OPEC +, memangkas produksi sejak Mei sekitar 10% dari permintaan global tipikal untuk mengatasi dampak dari krisis kesehatan global.

Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan dia tidak mengharapkan keputusan cepat mengenai pengurangan produksi ketika komite pemantau kelompok OPEC + bertemu pekan depan, kantor berita Rusia melaporkan pada hari Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×