kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah koreksi tiga hari berturut-turut, ini penyebabnya


Selasa, 16 Maret 2021 / 09:58 WIB
Harga minyak mentah koreksi tiga hari berturut-turut, ini penyebabnya
ILUSTRASI. harga minyak Brent dan WTI kompak melemah lagi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah turun pada awal perdagangan hari ini, memperpanjang penurunan untuk hari ketiga. Sentimen utama pelemahan harga terjadi karena kekhawatiran tentang meningkatnya stok minyak di Amerika Serikat (AS) yang menambah ancaman permintaan yang ditimbulkan setelah sejumlah negara menghentikan vaksinasi Covid-19.

Selasa (16/3) pukul 09.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2021 turun 58 sen, atau 0,8%, ke level US$ 68,30 per barel. Brent melemah 0,5% pada hari Senin. 

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melemah 61 sen, atau 0,9%, ke posisi US$ 64,78 per barel, setelah turun 0,3% di sesi sebelumnya.

Kekhawatiran global terkait keputusan Jerman, Prancis, dan Italia yang berencana untuk menangguhkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca PLC setelah adanya laporan kemungkinan efek samping yang serius, menekan harga minyak. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada kaitan yang pasti antara efek samping dengan vaksin tersebut.

Langkah-langkah ini memperdalam kekhawatiran atas lambannya vaksinasi di wilayah tersebut, yang dapat menunda pemulihan ekonomi dari pandemi di salah satu wilayah yang paling terpukul.

Baca Juga: Harga minyak tergelincir, Brent ditutup ke US$ 68,88 dan WTI ke US$ 65 per barel

Pandemi yang masih terjadi membuat permintaan minyak meredup. Tetapi kini harga telah pulih ke tingkat sebelum krisis kesehatan global tersebut, hanya untuk dibatasi karena peluncuran vaksinasi lambat di sebagian besar negara.

Di Amerika Serikat (AS), stok minyak juga meningkat karena "pembekuan besar" yang terjadi bulan lalu, yang menghentikan operasi penyulingan yang membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya.

"Persediaan minyak mentah telah meningkat secara substansial dalam beberapa pekan terakhir, sebagai akibat dari gangguan kilang AS, yang menyebabkan stok minyak mentah mendekati 500 juta barel," kata ING Economics dalam catatan kliennya.

American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, akan melaporkan tingkat tumpukan stok minyak mentah AS pada hari Selasa, diikuti oleh angka resmi dari Departemen Energi AS pada hari Rabu, dengan analis mengharapkan kenaikan seminggu lagi.

Persediaan minyak mentah meningkat 12,8 juta barel dalam sepekan yang berakhir 5 Maret, berlawanan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan kurang dari 1 juta barel.

Selanjutnya: Rupiah spot dibuka stabil di level Rp 14.403 per dolar AS pada hari ini (16/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×