kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Harga emas tertekan minat pasar terhadap aset berisiko


Senin, 14 Oktober 2019 / 07:53 WIB
Harga emas tertekan minat pasar terhadap aset berisiko
ILUSTRASI. Gold bars and coins are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany, August 14, 2019. REUTERS/Michael Dalder


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot masih menurun setelah menyentuh US$ 1.505,57 per ons troi pada Rabu pekan lalu. Senin (14/10) pukul 7.43 WIB, harga emas spot melemah 0.22% ke US$ 1.485,76 per ons troi.

Ini adalah penurunan harga emas spot dalam tiga hari berturut-turut. Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange naik  0,04% ke US$ 1.489,30 per ons troi.

Jumat pekan lalu, harga emas mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2019. Penurunan harga emas ini terjadi seiring meredanya kekhawatiran perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Baca Juga: Harga minyak masih menanjak sejak serangan tanker Iran

"AS dan China mungkin akan mencapai kesepakatan parsial dan hal ini menyebabkan minat pasar pada aset berisiko menjadi lebih tinggi. Itulah sebabnya harga emas turun," kata Jim Wyckoff, senior analyst Kitco Metals seperti dikutip Reuters.

Investor berharap, negosiasi para pejabat tinggi AS dan China menghasilkan kesepakatan yang bisa meredakan perselisihan dagang kedua negara dan menunda kenaikan tarif yang akan berlaku pekan ini.

"Ada laporan yang menyebutkan bahwa Inggris dan Uni Eropa mencatat kemajuan Brexit yang akan menghindarkan hard Brexit. Ini juga menyokong kenaikan harga emas," kata Wyckoff.

Baca Juga: Alouisius Maseimilian, Direktur Gunung Raja Paksi yang berinvestasi saat pasar jatuh

Meski ada koreksi, harga emas masih dianggap bullish dalam jangka panjang. "Tidak ada aksi jual besar-besaran terhadap emas setelah negosiasi dagang. Ini akan positif bagi harga emas dalam jangka panjang," kata Fawad Razaqzada, analis Forex.com kepada Reuters.

Dia mengatakan bahwa jika negosiasi dagang berjalan lancar, permintaan emas China bisa meningkat. China merupakan konsumen terbesar emas dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×