Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pergerakan harga emas mencatatkan penurunan mingguan terbesar tahun ini. Data Bloomberg menunjukkan, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,3% menjadi US$ 1.561,75 per troy ounce. Pada pukul 10.24, harga emas berada di level US$ 1.562,75 per troy ounce. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, harga minyak sudah merosot hingga 4%, penurunan mingguan terbesar sejak 16 Desember 2011 lalu.
Sekadar mengingatkan, kemarin (21/6), harga emas jatuh 2,6%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 29 Februari lalu.
Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.564,90 per troy ounce di Comex, New York.
Pudarnya pesona emas terjadi setelah the Federal Reserve tidak menggelar program quntitative easing (QE), melainkan program Operation Twist. Pasar kecewa, karena perekonomian AS sudah menunjukkan sinyal perlambatan.
"Harga emas disetir oleh pernyataan the Fed yang mengguncang pasar modal. Selain itu, data ekonomi Eropa juga negatif. Posisi euro yang melemah juga semakin menekan harga emas," jelas James Steel, analis HSBC Securities Inc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
