Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang dari level tertinggi dalam sebulan. Koreksi harga minyak sawit terjadi seiring jatuhnya angka ekspor dari Malaysia.
Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange sempat terpangkas 0,5% ke level RM 3.188 atau setara US$ 1.050 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di level RM 3.191 per metrik ton. Kemarin, kontrak yang sama melejit 1,2% ke level penutupan tertinggi sejak 11 Januari.
Hari ini, surveyor Intertek melaporkan, pengiriman minyak sawit dari Malaysia turun 14% menjadi 509.107 ton dalam 15 hari pertama di Februari, dibanding periode yang sama bulan sebelumnya yang mencapai 591.995 ton.
Sebelumnya, Malaysian Palm Oil Board menyebut, ekspor sepanjang Januari turun 13,2% menjadi 1,38 juta ton. Ini level terendah sejak April lalu.
Namun, Vijay Mehta, direktur Commodity Links Pte. memperkirakan, akan terjadi percepatan permintaan mulai Maret mendatang. Pasar tersokong dengan baik, karena terlihat ada peningkatan permintaan dari negara tujuan ekspor.
"Koreksi harga CPO lebih karena profit taking, setelah naik kemarin. Penurunan harga akan terbatas, karena pasar didukung oleh tingginya harga minyak mentah," ujar Mehta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News