kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO terkerek kenaikan harga minyak kedelai


Senin, 26 Februari 2018 / 15:29 WIB
Harga CPO terkerek kenaikan harga minyak kedelai
ILUSTRASI. Minyak sawit mentah (CPO)


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga minyak kedelai membawa sentimen positif pada pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Tren positif pergerakan harga CPO diperkirakan mampu bertahan pada awal pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (26/2) pukul 15.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Mei 2018 di Malaysia Derivatives Exchange naik 1,19% ke level RM 2.553 per metrik ton. Dibandingkan pekan sebelumnya, harganya sudah naik sekitar 1,51%.

“Kenaikan kompetitornya, minyak kedelai, turut mengerek harga CPO dan kemungkinan berlanjut hingga akhir perdagangan hari ini,“ ujar Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.

Menurutnya, harga minyak kedelai kembali mencatatkan penguatan karena mengikuti kenaikan harga kedelai yang berada di level tertinggi satu tahun. Minyak kedelai naik di tengah kecemasan gagal panen di Argentina. Selama ini, Argentina merupakan eksportir kedelai dan minyak kedelai terbesar di dunia.

Meski diselimuti sentiment positif, tetapi menurut Putu, sejatinya harga CPO masih tetap berada di bawah tekanan, karena penurunan permintaan. Meski dari hari ke hari, ekspor CPO Malaysia yang dirilis Intertek Testing Services terus mencatatkan pertumbuhan, namun  jumlahnya kian menunjukkan penurunan. Pada periode 1-20 Januari 2018, pertumbuhan ekspor mencapai 8,8% ke level 791.992 metrik ton. Namun, untuk periode 1-25 Januari, pertumbuhannya hanya 5% menjadi 1.013.897 mertik ton.

“Harga CPO hari ini memiliki potensi menguat ke RM 2.572 ringgit per ton, dengan rentang pergerakan di kisaran RM 2.510-RM 2.572 ringgit per ton," ujar Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×