kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO rendah, bisa tekan pendapatan BWPT


Sabtu, 23 September 2017 / 06:00 WIB
Harga CPO rendah, bisa tekan pendapatan BWPT


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mengimbangi produksi tahun ini dengan pabrik yang dimiliki. Meski ada peningkatan, manajemen mengaku bahwa pabrik yang ada kini masih bisa menangani jumlah produksi.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan saham BWPT menarik dalam jangka panjang. Pasalnya, BWPT memiliki lahan yang belum digunakan cukup luas. Selain itu, emiten juga memiliki rencana untuk menambah pabrik. Meski demikian, prospek CPO sendiri masih dibebani dengan tren penurunan harga spot CPO yang masih dibawah rata-rata RM 2900 per ton.

Harga spot CPO diperkirakan masih tertekan seiring tingginya supply CPO yang tidak diikuti dengan permintaan. Penjualan CPO ke India juga menurun setelah pemerintah menaikkan tax CPO ke negara tersebut. "Hal tersebut akan memperpanjang tren penurunan CPO," ujar Rio kepada KONTAN, Jumat (22/9).

Untuk itu, kepada investor Rio menyarankan agar memperhatikan pendapatan kuartal 4-2016 hingga kuartal 2-2017 yang masih menurun. Dimana tiap kuartal 2 turun hingga 50% dari kuartal 1. Oleh karenanya, perlu menanti pertumbuhan pendapatan per kuartal. Selain itu, selama dua tahun terakhir BWPT masih mencatatkan defisit laba bersih akibat PE yang masih minus. Sehingga perlu menanti PE yang positif.

"Investor juga perlu menanti harga spot CPO naik hingga RM2900/ton, dan berkurangnya supply CPO dunia serta meningkatnya permintaan," tambahnya.

Rio menambahkan dengan harga CPO saat ini, diprediksi pendapatan masih berat naik alias turun. Pertumbuhan pendapatan yang cenderung turun atau tumbuh dibawah kuartal terakhir akan memberatkan perusahaan menghasil laba positif. "Jika laba bersih perseroan positif kemungkinan dibantu oleh pendapatan lain seperti keuntungan selisih kurs, efisien pada beban, dan penjualan asset," terangnya.

Dia menambahkan, pendapatan dari produksi CPO diperkirakan masih tumbuh yakni sekitar Rp 1,69 triliun. Namun, laba bersih berpotensi masih minus. PE semester 1-2017 masih minus 72,41x sedangkan EPR Rp 3,95 .BVPS Rp 194,48 dan PBV 1,47x.

Rio merekomendasikan buy dengan harga turun di level Rp 216 - Rp 234. "Selebihnya hold dengan target harga Rp 360," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×