kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara tinggi, emiten genjot produksi


Senin, 12 Maret 2018 / 21:29 WIB
Harga batubara tinggi, emiten genjot produksi
ILUSTRASI. Batubara


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih membara. Sebagian emiten manfaatkan momentum tingginya harga batubara untuk memaksimalkan produksi guna meraup pendapatan lebih tinggi.

Mengutip Bloomberg, harga batubara kontrak pengiriman April 2018 di ICE Futures pada penutupan perdagangan Jumat (9/3) bertengger di level US$ 95,80 per metrik ton. Pada pekan sebelumnya, harga batubara sempat menyentuh US$ 102,40 per metrik ton.

Seolah tak ingin ketinggalan menikmati tingginya harga batubara, produsen batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turut mengerek target produksi. Tahun ini, PTBA menetapkan target volume produksi batubara sebesar 25,54 juta ton.

“Target produksi naik sekitar 1 juta ton dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur Keuangan PTBA Orias Petrus.

Sejalan dengan naiknya volume produksi, volume penjualan batubara juga diharapkan meningkat. PTBA menargetkan volume penjualan batubara tahun ini sebesar Rp 25,88 juta ton, naik 9,52% year on year (yoy).

Selain meningkatkan kapasitas produksi, PTBA juga tak menampik adanya rencana ekspansi anorganik. Hanya saja, belum ada kepastian apakah ekspansi anorganik berupa akuisisi tambang baru akan dieksekusi tahun ini atau tidak.

“Kami akan cari perusahaan tambang, lokasi baru yang bukan greenfield. Itu kami bisa akuisisi untuk meningkatkan cadangan batubara. Tentunya juga meningkatkan penguasaan kita terhadap produksi nasional. Saat ini produksi kami baru 5% dari produksi nasional,” kata Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin.

Perusahaan kontraktor jasa pertambangan, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) juga mematok target pertumbuhan pendapatan berkisar 10%-20% tahun ini.

“Kami harapkan harga batubara bisa stabil di US$ 80 ke atas. Harga jual jasa pertambangan juga stabil,” ujar Direktur Utama DOID Eddy Porwanto Poo, Senin (12/3).

Dalam penyelenggaraan operasional tahun 2018, DOID menargetkan volume overburden menjadi 375 juta-425 juta bank cubic meter (bcm) per tahun. Tahun 2017, volume produksi overburden DOID sebesar 340 juta bcm per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×