kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara naik, Bumi Resources (BUMI) optimistis mampu bayar utang di tahun ini


Senin, 08 Maret 2021 / 06:00 WIB
Harga batubara naik, Bumi Resources (BUMI) optimistis mampu bayar utang di tahun ini


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) optimistis mampu melunasi kewajiban yang masih harus dibayar pada tahun 2021. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava mengungkapkan, hal ini seiring sentimen positif dari tren menguatnya harga batubara.

“Dengan kondisi sektor yang membaik, permintaan dan harga batubara yang lebih tinggi, kami berharap dapat melanjutkan pembayaran pokok utang dan fokus dalam pengurangan kewajiban jangka pajang,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (7/3).

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, harga batubara acuan (HBA) sudah menguat dalam lima bulan terakhir dan pada bulan Maret 2021 turun menjadi US$ 84,49 per ton. Pada tahun ini, BUMI membidik produksi batubara bisa meningkat menjadi 85 juta metrik ton hingga 90 juta metrik ton.

Selain itu, Dileep bilang bahwa pihaknya berharap memperoleh kontribusi yang lebih baik dari anak usahanya seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA). 

Baca Juga: Pemerintah beri insentif royalti 0% untuk hilirisasi batubara

“Sehingga kondisi utang dapat segera membaik menyusul membaiknya sentimen bisnis dan pemulihan pasar,” tuturnya.

Mengutip laporan keungan BUMI Per 30 September 2020, emiten ini berhasil menurunkan total liabilitas menjadi sebesar US$ 2,98 miliar atau lebih kecil daripada posisi per 31 Desember 2019 sebesar US$ 3,19 miliar. Adapun, sebesar US$ 1,36 miliar merupakan liabilitas jangka pendek dan US$ 1,6 miliar liabilitas jangka panjang.

Total liabilitas jangka pendek perseroan per 30 September 2020 tercatat melebihi total aset lancar pada periode yang sama, sebesar US$ 350,53 juta. BUMI juga mengalami defisit sebesar US$ 2,82 miliar naik dari posisi Desember 2019 sebesar US$ 2,69 miliar.

BUMI juga masih membukukan rugi yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$ 137,25 juta pada kuartal III-2020 atau berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang meraih laba bersih sebesar US$ 76,07 juta.

Selanjutnya: Begini kata INCO, BUMI, dan PTBA soal wacana mining sustainable fund

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×