kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Grup Astra andalkan kontribusi United Tractors


Selasa, 22 Mei 2018 / 07:35 WIB
Grup Astra andalkan kontribusi United Tractors
ILUSTRASI. Batubara United Tractors UNTR


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor pertambangan akan menjadi andalan PT Astra International Tbk (ASII) dalam mengarungi bisnis tahun ini. Ujung tombak lini bisnis pertambangan Grup Astra adalah PT United Tractors Tbk (UNTR).

Corporate Secretary UNTR, Sara Loebis, mengungkapkan efek penguatan harga komoditas terhadap kinerja UNTR sudah terlihat sejak tahun lalu. Kini, UNTR semakin memaksimalkan perkembangan harga komoditas di pasar global tersebut. Lini kontraktor pertambangan tetap akan menjadi kontributor terbesar bagi UNTR.

Melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA), kontribusi lini kontraktor pertambangan UNTR tahun ini tetap di kisaran 40% terhadap total pendapatan. Adapun alat berat menyumbang 35%, pertambangan sebesar 18%, dan sisanya berasal dari lini kontraktor konstruksi. "Tahun ini soal kontribusi, tidak ada perubahan komposisi. Namun, nilai pendapatan setiap lini bisnis diharapkan terus meningkat," kata Sara.

Di bisnis tambang batubara, tahun lalu UNTR telah mengakuisisi tambang Suprabari Mapindo Mineral dan tahun ini diharapkan mampu berkontribusi bagi kinerja UNTR. "Kami menargetkan produksinya bisa mencapai 800.000 ton tahun ini dengan hasil produksi jenis coking coal," kata Investor Relation UNTR, Aris Setiawan.

Batubara coking coal tidak dipasok ke pembangkit listrik, melainkan untuk produksi baja. UNTR berencana membidik pasar domestik dan ekspor untuk coking coal. Salah satu perusahaan yang akan disasar adalah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).

Namun, Aris belum bersedia membeberkan nilai kontrak antara UNTR dan KRAS. Ia hanya menyatakan kedua perusahaan telah signing agreement.

Selain coking coal, UNTR mendiversifikasi usaha dengan membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan masuk dalam tambang emas.

Untuk tambang emas yang berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, UNTR mengalokasikan belanja modal US$ 50 juta pada 2017 dan 2018. Dana senilai US$ 25 juta sudah dimanfaatkan pada tahun lalu dan sisanya untuk tahun ini. UNTR tengah membangun fasilitas processing di tambang emas.

UNTR memiliki delapan blok di tambang emas ini, namun baru eksplorasi di satu blok dengan cadangan emas 350.000 ons hingga 400.000 ons. Adapun tujuh blok lagi masih tahap eksplorasi. Kontribusi tambang emas ini belum akan dinikmati oleh UNTR pada tahun ini, melainkan pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×