kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GPRA fokus bangun hunian di bawah Rp 1 miliar


Minggu, 23 Juli 2017 / 22:26 WIB
GPRA fokus bangun hunian di bawah Rp 1 miliar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Gapura Prima Tbk (GPRA) akan fokus meluncurkan proyek-proyek dengan harga di bawah Rp 1 miliar pada tahun ini. Pasalnya, perusahaan melihat permintaan di segmen harga tersebut masih cukup bagus di tengah perlambatan bisnis properti.

GPRA melihat pasar properti di paruh pertama masih cukup lambat. Ini terbukti dari pencapaian marketing sales atau pra-penjualan perusahaan yang baru mencapai Rp 300 miliar selama semester I 2017 atau 42,8 % dari target tahun ini yakni Rp 700 miliar.

Managing Direktur GPRA Arvin Iskandar mengatakan, pra-penjualan tersebut masih dihasilkan dari produk-produk lama. Perusahaan baru berencana merilis proyek baru ataupun produk baru pada paruh kedua ini. "Kami akan konsentrasi bangun perumahan di bawah Rp 1 miliar karena segmen ini masih diminati," kata Arvin pada KONTAN, Jumat (21/7).

GPRA berencana merilis kluster baru di Bukit Cimanggu City Bogor sekitar 475 unit. Namun peluncurannya akan disesuikan dengan kondisi pasar. Untuk bisa melego produk di bawah harga Rp 1 miliar, perusahaan akan memperkecil ukuran rumah. Arvin bilang nantinya tipe unit yang akan dirilis berukuran 90 m2 dan 120 m2.

Sementara saat ini, GPRA masih memiliki stok di Bukit Cimanggu dari kluester-kluster lama yang dibanderol mulai harga mulai Rp 500 juta hingga Rp 1.5 miliar.

Di samping itu, Gapura Prima juga berencana meluncurkan dua proyek baru tahun ini berkonsep high rise building pada semester II 2017, jika kondisi pasar memungkinkan. Pertama, perusahaan akan membangun proyek apartemen di Jalan Lingkar Luar Puri, Jakarta Barat sebanyak 4 tower di atas lahan 1,5 hektare (ha) dengan total kapasitas 1.200-1.300 unit.

Rencananya, tahap awal akan dirilis satu tower berkapasitas sekitar 500 unit yang akan dibanderol dengan harga mulai Rp 18 juta per m2. Adapun tipe unit yang ditawarkan mulai dari 25 m2. Untuk membangun empat menara apartemen tersebut, GPR akan menyiapkan investasi Rp 400 miliar.

Selain membangun apartemen, GPRA juga berencana membangun rumah sakit di kawasan tersebut dan proyek komersial lain. Proyek ini akan menjadi kawasan mixed use. Hanya saja, Arvin belum menjelaskan siapa mitra yang diajak untuk mengembangkan rumah sakit tersebut.

Sedangkan proyek kedua akan dibangun di Pakuwan Bogor bertajuk Grand Park Pakuwan. Perusahaan akan membangun tiga tower apartemen dengan kapasitas 900-1.000 unit di atas lahan 1,8 ha. Apartemen ini akan dilego dengan harga Rp 200 jutaan dan menyasar pasar end user dan mahasiswa.

Arvin optimistis, pasar properti di paruh kedua ini akan lebih baik didorong oleh kebijakan program tax amnesty yang telah selesai dilakukan serta didukung dengan kebijakan pemerintah dan gencarnya pengembangan infrastruktur.

"Kebijakan perbankan dengan penurunan uang muka hingga 10% dan dibukannya keran pembelian rumah inden kedua juga kita harapkan akan menjadi pendorong pertumbuhan kinerja industri properti di semester II ini," tambah Arvin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×