kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Goldman beri suntikan tenaga bagi logam industri


Selasa, 24 Mei 2016 / 19:16 WIB
Goldman beri suntikan tenaga bagi logam industri


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Prediksi positif Goldman Sachs Inc memang bisa memberi katalis positif bagi pergerakan harga komoditas logam industri. Namun, laju penguatan USD jadi pengganjal yang terus membayangi.

Mengutip Bloomberg, Senin (23/5) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,34% ke level US$ 4.562 per metrik ton dibanding hari sebelumnya dan turun 1,78% sepekan. Sementara timah pun menukik 2,29% di US$ 16.075 per metrik ton serta terjun 4,90% sepekan.

Berbeda, harga aluminium justru naik 0,45% ke level US$ 1.554 per metrik ton meski turun 0,38% dalam sepekan. Begitu juga harga nikel Selasa (24/5) pukul 13.30 WIB melesat 1,2% di level US$ 8.430 per metrik ton dengan koreksi 4,15% sepekan.

Salah satu sentimen positif yang menyokong harga komoditas logam industri adalah prediksi yang dirilis Goldman Sachs. Dalam laporannya pada 19 Mei 2016 lalu, Goldman Sachs menyatakan bahwa pasokan logam industri global akan turun 3,2% sepanjang tahun 2016 ini.

“Prediksi tersebut jelas jadi angin segar karena pelaku pasar sedikit menyingkirkan kekhawatirannya mengenai oversupply logam industri di pasar,” tanggap Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka.

Hal tersebut didukung oleh dugaan bahwa permintaan global ikut menanjak 1,9% sehingga memicu terjadinya defisit pasokan logam industri sebesar 114.000 ton di 2016. Defisit pasokan tersebut dinilai bisa membengkak menjadi 360.000 ton di tahun 2017 mendatang.

Namun, koreksi pada tembaga dan timah tidak terhindarkan mengingat posisi USD yang sedang di atas angin. Hal ini menyusul pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen dan Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker di Harvard University Jumat (20/5) bahwa mereka melihat The Fed berpeluang menaikkan suku bunga dua hingga tiga kali di tahun 2016 ini.

“Selama USD menjulang tinggi sulit bagi harga logam industri naik tajam. Walau peluang kenaikan itu tetap ada,” jelas Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×