Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) kembali meningkat. Ini terlihat dari peningkatan rata-rata pertumbuhan penjualan per toko alias same store sales growth (SSSG) dan transaksi penjualan online.
Analis JP Morgan Aditya Srinath memaparkan, LPPF sukses mencetak peningkatan SSSG di dua kuartal terakhir. Sebagai perbandingan, kuartal III-2017, rerata penjualan per toko sempat turun 26%.
Nah, di kuartal IV-2017, penjualan kembali naik. SSSG di periode tersebut tercatat 3,7%. Tren kenaikan berlanjut di kuartal I-2018 lalu, di mana LPPF mencatatkan SSSG mencapai 4,8%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mendapati gerai-gerai LPPF yang terletak di wilayah Jabodetabek dan di luar Pulau Jawa memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan SSSG emiten ini. SSSG toko di Jabodetabek mencapai 6,1% di kuartal I-2018. Sedang SSSG toko di luar Jawa mencapai 5,7% di periode yang sama.
Penjualan online melalui mataharistore.com juga menunjukkan tren kenaikan. Di kuartal III-2017 lalu, LPPF mencatatkan 130.000 transaksi penjualan online. Angka ini kemudian naik di kuartal IV-2017 dan kuartal I-2018, masing-masing menjadi 215.000 dan 270.000 transaksi.
Realisasi tersebut menunjukkan prospek LPPF ke depan positif. "SSSG dan transaksi penjualan online yang meningkat mencerminkan fundamental LPPF bagus," kata Christine, Rabu (6/6).
Tak heran, kinerja LPPF di kuartal pertama tahun ini tergolong baik. Sebagai info, pendapatan LPPF di periode tersebut melesat 5,9% (yoy) menjadi Rp 1,96 triliun. Di saat yang sama, laba bersih perusahaan tumbuh 1% (yoy) menjadi Rp 246,7 miliar.
Produk dekorasi
Analis NH Korindo Sekuritas,Michael Tjahjadi menilai, strategi bisnis yang baik menjadi kunci sukses peningkatan penjualan LPPF, baik melalui gerai secara langsung maupun lewat situs daring. Dia memberi contoh, sejak tahun lalu LPPF bekerja sama dengan Disney menjual berbagai merchandise dari perusahaan tersebut. LPPF juga menggandeng sejumlah artis lokal dalam melakukan promosi.
LPPF juga mencoba berinovasi dengan menjual produk-produk dekorasi rumah. "Kehadiran produk dekorasi rumah dapat menaikkan jumlah pengunjung dan berpotensi meningkatkan jumlah transaksi di gerai milik LPPF," terang Michael.
Cuma, kinerja LPPF bisa jadi justru kurang optimal di libur lebaran tahun ini. Menurut Christine, karena libur makin panjang, ada kemungkinan masyarakat justru memilih berekreasi ke tempat wisata alih-alih ke pusat perbelanjaan. "Kami memilih netral atas LPPF, karena akhir-akhir ini tren konsumsi masyarakat bergeser ke kegiatan wisata," papar dia.
Meski begitu, para analis menilai prospek LPPF ke depan positif. Christine dan Michael merekomendasikan buy LPPF. Christine pasang target harga Rp 12.550 per saham, sedang target harga Michael Rp 11.250 per saham. Adapun Aditya merekomendasikan overweight dengan target harga Rp 10.350 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News