kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gendis Multi Manis siap melantai di bursa


Kamis, 25 September 2014 / 16:24 WIB
Gendis Multi Manis siap melantai di bursa
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (10/4) di Pegadaian Stagnan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Gendis Multi Manis (GGM) tengah mempersiapkan diri untuk melantai di bursa. Perusahaan gula asal Blora ini berambisi untuk menjadi perusahaan terbuka paling lambat pada tahun 2018. 

Kamajaya, Direktur Utama GGM menjelaskan, sebagai perusahaan gula terbesar nasional. GGM dalam waktu empat tahun kedepan harus segera melantai di bursa. Alasannya, perusahaan ingin lebih sustain. Plus lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan saat ekspansi.  

"GGM akan menjadi perusahaan gula pertama di Indonesia sebagai perusahaan terbuka," ujar Kamajaya kemarin (24/9). Sebagai komoditas yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, Kamajaya optimis dengan melantai di bursa perusahaan akan dapat untung lebih dan leluasan untuk ekspansi. 

Sebagai persiapan, perusahaan dengan asset Rp 1,9 triliun sedang mendaftarkan untuk memperoleh sertifikat ISO, sertifikat halal dan sertifikat lingkungan hidup. Selain itu, perusahaan juga membangun pabrik di Madura pada Oktober mendatang. Saat ini pabrik tengah dimulai dengan pembangunan kontruksi berkapasitas 12.000 tone cane per day (TCD) diatas lahan sekitar 15.000 hektar (ha) sampai 18.000 ha. 

Investasi pabrik bakal menelan biaya hingga Rp 3,8 triliun termasuk biaya untuk keperluan pembibitan. Kamaja optimis pabrik akan rampung sebelum melantai di bursa. Sehingga akan menambah nilai jual perusahaan saat IPO. Nantinya, perusahaan secara bertahap akan memperbesar kapasitas produksi pabrik di Madura menjadi 24.000 TCD. 

Sementara pabrik gula GMM di Blora yang memiliki kapasitas terpasang 10.000 TCD akan full operasi pada Oktober mendatang. Sebelumnya, pabrik hanya beroperasi dengan kapasitas sebanyak 5.000 TCD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×