Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Pada perdagangan sepanjang pekan lalu, kekhawatiran pasar terhadap brexit belum mampu mengalahkan sentimen buruk akibat data kanada yang jelek. Hal ini membuat sterling mampu unggul terhadap loonie pada penutupan pasar akhir pekan lalu.
Mengutip Bloomberg, pada Jumat (21/10) lalu, pasangan GBP/CAD membaik sebesar 0,62% di level 1,6312 dari sehari setelahnya yang ditutup di level 1,6211. Dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, pasangan ini melaju lebih pesat sebesar 1,79% setelah pada Jumat (14/10) ditutup di level 1,6025.
Analis Monex Investindo Futures Yulia Safrina menilai bahwa sebenarnya dalam pairing ini, keduanya punya potensi pelemahan. Sterling masih digoyang isu hard brexit meskipun data ekonominya baik, sementara loonie melemah karena terbebani karena BoC yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya.
BoC pada Rabu (19/10) lalu memang mengumumkan overnight repo rate (CORRA) tetap di angka 0,50%, suku bunga bank di 0,75%, sementara suku bunga deposito sebesar 0,25%.
"Untungnya dollar Kanada tidak jatuh terlalu dalam karena sedikit ditopang harga minyak dunia yang konsisten di atas US$ 50 per barel," kata Yulia.
Selain itu, menurut Yulia, data-data yang keluar dari Kanada memang kurang menguntungkan. Selain data penjualan ritel yang jelek, lihat saja indeks harga konsumen yang dikeluarkan bersamaan.
Tercatat, indeks CPI Kanada pada bulan September hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,1%, dibawah prediksi para analis yang menaksir pertumbuhannya akan berada di level 0,2%.
Maka itu, dia menaksir pada perdagangan Senin (24/10), pasangan ini masih berpotensi membaik. "Saya melihat secara teknikal pasangan ini memang masih sideways," tutup dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
