kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda bidik produktivitas pesawat naik dua digit


Jumat, 08 Desember 2017 / 19:52 WIB
Garuda bidik produktivitas pesawat naik dua digit


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membidik peningkatan kinerja perusahaan tahun depan. Salah satu upaya perusahaan dengan meningkatkan produktivitas pesawat.

Direktur Utama GIAA Pahala Nugraha Mansury memproyeksikan, tingkat produktivitas pesawat tahun depan akan meningkat. Besaran pertumbuhannya mencapai double digit. Produktivitas ini diantaranya seperti jumlah kursi yang digunakan, maupun jumlah kilometer pesawat yang beroperasi. Sayang, Pahala enggan merinci angka yang telah tercapai saat ini.

Peningkatan produktivitas tersebut, khususnya ditujukan untuk operasional pesawat ATR-72 dan CRJ. Produktivitas kedua pesawat ini dibidik naik 30%. Pesawat jenis ini, menjadi armada pengumpan (feeder) di wilayah terpencil.

"Ini komitmen kami untuk menunjukkan konektivitas," kata Pahala dalam kunjungan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (8/12).

Sebagai catatan, kinerja GIAA dalam sembilan bulan di 2017 memang masih tertekan. Perusahaan membukukan kerugian, sebesar US$ 222,04 juta. Kerugian membengkak dibandingkan kerugian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 44,01 juta. Meski demikian, bila dihitung kinerja per kuartal, pada kuartal III tahun ini, GIAA mencatatkan perbaikan.

Asal tahu saja, laba bersih perusahaan pelat merah ini pada periode Juli-September 2016 sejumlah US$ 19,1 juta. Sedangkan, Juli-September 2017, GIAA kira-kira mengantongi laba bersih US$ 38,2 juta.

"Sebenernya trek itu kan kinerja operasional finansial bagus per kuartal," kata Senior Manager Public Relationships Garuda Indonesia Ikhsan Rosan, dalam kesempatan yang sama.

Ikhsan menambahkan, Garuda akan meningkatkan utilitas pesawat terbang. Dari sebelumnya kurang dari 9 jam per hari, menjadi 9,30 jam per hari. Ke depan, pihaknya menargetkan bisa meningkatkan produktivitas menjadi 11 jam per hari.

"Kalau dia terbang lebih lama berarti produksi kita meningkat. Sebelas jam itu sudah paling ideal harus kita ambil," imbuh Ikhsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×