kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Fraksi harga bawah jadi favorit investor


Senin, 02 Mei 2016 / 11:09 WIB
Fraksi harga bawah jadi favorit investor


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mulai hari ini (2/5), Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memberlakukan aturan baru fraksi harga saham. Melalui Surat Keputusan Direksi BEI No Kep-00023/BEI/04-2016, BEI memberlakukan lima satuan fraksi harga dari sebelumnya tiga satuan.

Dengan berlakunya aturan ini, Keputusan Direksi BEI No Kep-00071/BEI/11-2013 tanggal 8 November 2013 tentang perubahan satuan perdagangan dan fraksi harga tak berlaku lagi. Analis yakin, perubahan fraksi harga akan menggairahkan bursa.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menilai, dua kelompok harga, yakni di bawah Rp 200 dan antara Rp 200 hingga Rp 500, akan menjadi kelompok harga favorit investor ritel. "Berpotensi lebih cepat meraup keuntungan," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (1/5).

Investor ritel memang kurang menyukai aturan lama. Fraksi harga lama kerap identik dengan pro asing, yang notabene investor besar, bukan untuk kepentingan pemodal ritel. "Dengan berlakunya aturan baru, investor ritel kemungkinan lebih aktif bertransaksi di bursa daripada tahun lalu," ungkap Hans.

Ia memprediksi, volume transaksi akan bertambah 5% setelah aturan baru berlaku. Prediksi tersebut didukung prospek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung menanjak dibandingkan tahun lalu.

Sejak awal tahun hingga Jumat (29/5) lalu atau year-to-date (ytd), IHSG sudah naik 5,35%. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, belum bisa memprediksi penambahan volume transaksi saham pasca pemberlakuan aturan baru fraksi harga.

Namun Satrio menilai, apabila rata-rata volume transaksi harian pada 2013 mencapai 6,24 miliar, maka pada tahun ini diharapkan di atas angka tersebut. Sepanjang 2015, rata-rata volume transaksi harian mencapai 5,98 miliar.

"Kembali di atas enam itu sudah bagus," ungkap Satrio.

Dia memprediksi, ada tiga kelompok harga yang berpotensi menguntungkan. Yakni kelompok Rp 200, Rp 500 dan Rp 2.000. "Jika main satu poin saja sudah mendapat untung," kata Satrio.

Analis Minna Padi Investama, Christian Saortua mengemukakan, kenaikan volume transaksi mungkin tidak terlalu signifikan. Namun akan berdampak jelas pada frekuensinya. Menurut dia, kelompok harga yang berpotensi menjadi favorit investor adalah Rp 200 dan Rp 500.

"Karena persentase pergerakan kelompok ini paling atraktif, satu tik profit 1%," ungkap Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×