Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasar saham dan aset beresiko lainnya kembali dilanda koreksi akibat meningkatnya kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Kondisi ini terjadi setelah data manufaktur China dan AS yang baru saja dirilis mengindikasikan tren perlambatan.
Memburuknya sentimen pasar global dan kawasan yang kemudian mempengaruhi perdagangan hari ini sebelum libur panjang pekan ini. Saham pertambangan akan cenderung menurun setelah rally harga komoditas tertahan menyusul memburuknya data manufaktur China.
"IHSG akan bergerak di teritori negatif di kisaran support 4.770 hingga resistance di 4.820," ujar David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital dalam Market Research, Rabu (4/5).
Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. Pada pukul 09.33 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,26% menjadi 4.798,66.
IHSG pada perdagangan kemarin berhasil rebound setelah dua sesi perdagangan sebelumnya dilanda koreksi. Namun penguatan IHSG terbatas akhirnya hanya ditutup menguat 3,945 poin di 4.812,264 setelah sempat menguat 21 poin pada penutupan sesi pertama, menyusul mencuatnya kembali kekhawatiran prospek pertumbuhan ekonomi global setelah data manufaktur China April lalu kembali turun.
Sekadar tambahan informasi, data manufaktur China ini yang kurang menggembirakan telah menekan pergerakan pasar saham kawasan emerging market, pasar saham global dan harga minyak mentah tadi malam di AS. Indeks The MSCI Emerging Market kemarin koreksi 1,7% di 821,09.
Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P terkoreksi masing-masing 0,78% dan 0,87% di 17.750,91 dan 2.063,37. Di kawasan Euro indeks saham Eurostoxx koreksi 1,93% di 2.974,20. Harga minyak mentah tadi malam di AS melemah 2,5% di US$ 43,65/barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News