Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang zona Euro tertekan. Rilis data ekonomi yang meleset dari ekspektasi pasar membuat mata uang zona euro melemah terhadap beberapa mata uang dunia lainnya.
Mengutip Bloomberg, Senin(20/10) hingga pukul 16.50 WIB, pasangan EUR/USD turun 0,03% dibanding hari sebelumnya menjadi 1,2756. Pairing EUR/AUD juga ikut turun 0,29% dari hari sebelumnya menjadi 1,45500. Namun, Euro menguta 0,19% versus Yen ke level 136,65.
Rilis dara ekonomi zona euro seperti German PPI bulan September 0,0%, angka tersebut lebih rendah dibandingkan ekspektasi 0,1%. Dan current account atau neraca berjalan bulan September juga menurun US$ 18,9 miliar, angka tersebut lebih rendah dibanding ekspektasi US$ 21,3 miliar, bahkan hasil lebih rendah dibanding bulan sebelumnya US$ 21,6 miliar.
Para analis juga menilai, Sebenarnya, euro sedang dalam fase retracement, sedang berupaya bangkit dari level terendah dalam 2 tahun yang dicapai awal bulan ini. Namun, bayang-bayang buruknya ekonomi zona euro membuat pasar masih berpandangan bearish atas mata uang ini. Apalagi ekonomi zona euro terancam kembali resesi, kondisi yang dapat memaksa ECB bertindak lebih agresif lagi, dengan menerapkan pembelian obligasi atau Quantitative Easing (QE).
Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures, mengatakan, dollar terangkat oleh data Jumat(18/10) lalu yang menunjukkan indeks sentimen konsumen naik ke 86,4 di Oktober, tertinggi sejak Juli 2007, lebih tinggi dari ekspektasi 84,3. Data ini mengindikasikan tingkat kepercayaan konsumen masih tinggi. Data lainnya, housing starts, naik 6,3% selama September, di atas prediksi 5,4%. Kedua data berhasil mengurangi kekhawatiran soal ekonomi AS akan terkena dampak perlambatan global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
