kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Eureka Prima merugi Rp 11,59 miliar tahun lalu


Jumat, 29 Juni 2018 / 23:40 WIB
Eureka Prima merugi Rp 11,59 miliar tahun lalu
ILUSTRASI. Proyek yang dikembangkan PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)


Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) telah selesai menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2017 pada hari Jumat (29/6). Agenda yang diselenggarakan antara lain persetujuan laporan keuangan tahun buku 2017, rencana penggunaan dividen, penunjukan kantor akuntan publik dan penunjukan Direktur Independen baru.

Dalam paparannya saat RUPST, Direktur Utama PT Eureka Prima Jakarta Lukman Purnomosidi mengatakan, industri properti di tahun 2017 lalu masih lesu. Pun, itu menjadi salah satu penyebab kinerja perseroan masih negatif dari sisi laba.

“Secara umum kinerja yang turun dikarenakan penghasilan utama turun. Penurunan pun disebabkan menurunnya pengakuan penjualan apartemen. Ini berdampak ke penurunan laba usaha bersih,” ujar Lukman saat ditemui di RUPS LCGP, Jumat (29/6).

Tercatat per Desember 2017 perseroan mencatat rugi komprehensif sebesar Rp 11,49 miliar karena penghasilan bersih usaha tidak dapat menutupi beban perseroan.

Di tahun tersebut perusahaan yang fokus bergerak di pengembangan properti ini masih mengalami kesulitan terutama karena ada tekanan eksternal seperti kesulitan perizinan, lahan yang terbatas dan ketatnya persaingan.

Pada Desember 2017 penjualan tercatat sebesar Rp 6 miliar yang turun sekitar 72,14% dari tahun lalu sebesar Rp 21,54 miliar. Sedangkan beban perseroan mencapai sekitar Rp 16,96 miliar. Akibatnya ekuitas menjadi tergerus sebesar Rp 1,61 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,62 triliun.

Dengan demikian hasil RUPS juga menyetujui langkah perseroan untuk tidak membagikan dividen ke pemegang saham dikarenakan laba ada dalam posisi negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×