kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESSA menggandeng investor Jepang


Rabu, 30 Mei 2012 / 08:35 WIB
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah Bank Mandiri hari ini Selasa 18 Mei 2021, cek sebelum tukar valas./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/06/2020.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mulai membangun pabrik amoniak pada kuartal IV-2012. ESSA akan menggandeng investor asal Jepang untuk merampungkan proyek senilai Rp 7 triliun itu.

Manajemen ESSA sudah bernegosiasi dengan dua calon investor asal Jepang, yaitu Mitsui Group dan Mitsubishi Corporation. "Kami akan pilih salah satu dari mereka," ujar Kanishk Laroya, Sekretaris Perusahaan ESSA di Jakarta, Selasa (29/5).

ESAA menjajaki sejumlah bank untuk mendanai aksi korporasi itu. Sekitar 70% dari kebutuhan pendanaan dipenuhi dari pinjaman sindikasi perbankan. Adapun sisanya dari ekuitas perusahaan. Jadi, kebutuhan kredit perbankan mencapai Rp 4,9 triliun.

Tanpa menyebut identitas calon kreditur, kata Kanishk, sudah ada lima hingga tujuh bank asing yang siap mengucurkan pinjaman. Dia hanya bilang, calon kreditur itu berasal dari Hong Kong, Singapura, Jepang, Amerika Serikat dan Australia.

Kesepakatan pinjaman diperkirakan bisa diteken pada kuartal III-2012. Tapi pinjaman itu tidak langsung ditarik. "Itu kan project financing, baru bisa ditarik setelah kami memasukkan ekuitas," kata Kanishk. Jadi, untuk memulai proyek di tahun ini, perseroan akan menggunakan laba ditahan tahun lalu. Maka itu, ESSA tidak membagikan dividen tahun buku 2011.

Perseroan mencetak laba bersih 2011 senilai Rp 98,71 miliar. Nilai laba ditahan mencapai Rp 98 miliar dan sisa laba untuk pencadangan. Dengan demikian, penarikan pinjaman bank dilakukan mulai tahun depan secara bertahap sesuai kebutuhan.

Dalam kerjasama ini, ESSA melalui anak usahanya, Panca Amara Utama, akan menjadi pemegang saham mayoritas. Selain pemegang minoritas, mitra dari Jepang akan menjadi off taker dari produksi amoniak tersebut.

Kapasitas produksi pabrik amoniak ini mencapai 700.000 ton per tahun. Pabrik ini mulai berproduksi pada kuartal II-2015. Nantinya, kontribusi pabrik itu ditaksir mencapai 60% dari total pendapatan konsolidasi ESSA. Pendapatan pabrik amoniak itu diprediksi US$ 820 juta dengan nilai EBITDA berkisar US$ 150 juta-US$ 160 juta. Adapun laba bersihnya diproyeksikan US$ 80 juta. Harga ESSA kemarin menurun 1,14% menjadi Rp 1.740 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×