kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

ERAA mengerek margin lewat gerai dan efisiensi


Jumat, 18 Desember 2015 / 07:47 WIB
ERAA mengerek margin lewat gerai dan efisiensi


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyiapkan ekspansi ke luar negeri. Salah satu negara yang disasar adalah Malaysia. Tahun depan, ERAA berencana membuka 16 gerai di Negeri Jiran itu.

Gerai bernama Urban Republic ini diklaim memiliki konsep lebih eksklusif, bahkan melebihi gerai Erafone di Indonesia. Sejauh ini, sudah ada tiga gerai Urban Republic. Sementara total gerai ERAA saat ini 519 unit.

Selain gerai Erafone yang menjual banyak merek, ERAA juga memiliki gerai yang cuma menjual merek tertentu. Tengok saja iBox, premium reseller merek Apple. Kemarin, iBox merelokasi flagship store di Kota Kasablanka, Jakarta.

"Hingga Desember kami telah menambah 8 outlet iBox baru," ujar Direktur Marketing & Communication Erajaya Group Djatmiko Wardoyo, kemarin.

Erajaya juga memiliki gerai khusus Samsung. Yang menarik, hari ini Erajaya membuka Mi Home. Ini adalah toko resmi pertama ponsel Xiaomi.

Leonardo Henry Gavaza, analis Bahana Securities, dalam riset per 15 Desember lalu menjelaskan, pembukaan cabang di luar negeri salah satu cara ERAA meningkatkan kontribusi pendapatan ritel. Sumber pendapatan selama ini berasal dari penjualan telepon seluler dan tablet.

Sementara penjualan aksesori, suku cadang, komputer, voucher pulsa dan peralatan elektronik lain masuk dalam pos pendapatan ritel. Barang seperti ini banyak ditemui di gerai, seperti Erafone. Selama ini, rata-rata kontribusi pendapatan ritel terhadap pendapatan konsolidasi ERAA sekitar 37%.

Dengan ekspansi tersebut, kontribusi pendapatan ritel meningkat menjadi 45%. "Dengan ekspansi ini ditambah efisiensi working capital, kami memperkirakan margin bisnis ERAA meningkat," jelas Leonardo, yang memprediksi margin kotor ERAA 2015 di 7,8%.

Penambahan gerai juga bisa memperkuat penetrasi penjualan smartphone. Atas dasar itu, Leonardo memprediksi ERAA meraih penjualan Rp 18,57 triliun, Rp 19,78 triliun dan Rp 21,4 triliun masing-masing di periode 2015, 2016 dan 2017.

Di periode yang sama, laba bersih diprediksi Rp 210 miliar, Rp 252 miliar dan Rp 299 miliar. Tapi, semua itu tergantung daya beli masyarakat. Ini masih menjadi salah satu risiko. "Risiko lain, tekanan terhadap operating margin karena kebutuhan working capital tinggi," tambah Leonardo.

Tapi, ada satu hal menarik. "Kehadiran aplikasi online seperti Go-Jek dan sejenisnya, ini sumber pendapatan baru bagi ERAA," ujar Andre Suntono, analis Buana Capital dalam riset pada 23 Oktober.

Setiap tahun, setidaknya ada 22.750 tukang ojek online baru. Menurut Andre, angka itu bisa menjadi tambahan penjualan smartphone senilai Rp 22,7 miliar. Angka ini memang dikesampingkan pasar, tapi potensi bagi ERAA.

Secara keseluruhan, Andre memproyeksikan pendapatan ERAA tahun ini Rp 16,04 triliun. Sementara pendapatan tahun depan Rp 16,89 triliun. Matthew Wibowo, analis Mandiri Sekuritas menambahkan, dari sisi kinerja, peritel ponsel seperti ERAA sebenarnya relatif stabil.

Pemain lain seperti PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE), dengan bisnis voucernya masih tumbuh, terutama voucher bernilai rendah, yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan voucer lebih tinggi. Karena itu, realisasi kinerja ERAA bisa lebih rendah.

"Ini alasannya kami neutral di ERAA dengan target Rp 600 per saham," ujar Matthew, kemarin. Sedangkan Leo dan Andre merekomendasikan buy, dengan target masing-masing Rp 850 dan Rp 790 per saham. Harga saham ERAA kemarin naik 3,96% menjadi Rp 525 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×