kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten menara sibuk berburu dana


Selasa, 18 April 2017 / 12:35 WIB
Emiten menara sibuk berburu dana


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Emiten-emiten menara gencar mencari pendanaan tahun ini. Paling tidak, dua perusahaan menara akan menerbitkan obligasi tahun ini, yakni PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) dan juga PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Bedanya, TBIG menerbitkan obligasi di dalam negeri, sedangkan SUPR berniat menjual surat utang ke luar negeri.

Rencananya, SUPR akan menerbitkan obligasi maksimal sebesar US$ 400 juta, atau ekuivalen dengan Rp 5,3 triliun. SUPR menawarkan bunga tetap maksimal sebesar 8%. Tenor obligasi dipatok tujuh tahun.

SUPR akan menerbitkan obligasi ini lewat anak usaha, Pratama Agung Pte Ltd. "Hasil penerbitan notes setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan rencananya akan digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman, menambah modal kerja dan menunjang kebutuhan pendanaan secara umum," kata manajemen SUPR dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (17/4).

TBIG akan menerbitkan obligasi dengan target dana Rp 700 miliar. Ini bagian dari penerbitan obligasi berkelanjutan II TBIG senilai Rp 5 triliun. TBIG menerbitkan tahap pertama obligasi ini Rp 230 miliar pada tahun lalu. "Obligasi tahap II ini diterbitkan dengan tingkat bunga tetap 8,75% per tahun," ungkap manajemen TBIG pada informasi tambahan penerbitan obligasi, kemarin.

TBIG akan menggunakan dana hasil penawaran umum obligasi berkelanjutan II tahap II ini untuk pembayaran sebagian kewajiban keuangan anak usaha, PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP). Kewajiban ini terkait dengan fasilitas pinjaman revolving seri B senilai US$ 1 miliar. Sebagian kewajiban akan dibayarkan kepada kreditur melalui United Overseas Bank Ltd.

Sekadar mengingatkan, TBIG memperoleh fasilitas pinjaman ini pada 2014. Ini adalah pinjaman sindikasi bank yang terdiri dari Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC) Limited, United Overseas Bank (UOB) Limited, DBS Bank Ltd dan The HSBC Limited.

Lalu ada Credit Agricole Corporate and Investment Bank, CIMB Bank Berhad, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, CTBC Bank Co Ltd, Chang Hwa Commercial Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, PT Bank ANZ Indonesia dan PT Bank BNP Paribas Indonesia. Akhir Desember 2016, saldo pinjaman fasilitas ini mencapai Rp 755 juta.

Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, SUPR dan satu emiten menara lain, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), memiliki debt to equity ratio yang lebih baik ketimbang TBIG. "Tapi ke depan perlu juga diperhatikan cashflow yang sustain untuk menjamin kelangsungan pembayaran kupon," kata Reza kepada KONTAN, Senin (17/4).

Dia menilai arus kas emiten menara masih oke. Meski demikian, untuk obligasi, hal yang masih sangat perlu diperhatikan adalah rating dan kupon. Reza menyarankan investor untuk membandingkan juga dengan perusahaan sejenis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×