Reporter: Sandy Baskoro, Raka Mahesa W, Anna Suci Perwitasari | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Sejumlah emiten perbankan mengintip pertumbuhan anorganik pada tahun ini. Kabar teranyar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berniat mengambilalih Bahana Securities.
Proses akuisisi itu nantinya melalui pertukaran saham dengan obligasi rekapitalisasi (recap bond swap) yang saat ini dimiliki BBNI. "Kami masih berminat. Tapi kami ingin lewat recap bond swap, bukan yang lain. Ini penting untuk menambah sinergi sekaligus membantu menurunkan utang pemerintah," kata Direktur Utama BBNI, Gatot M. Suwondo, Senin (6/2).
Jika rencana akuisisi itu berjalan mulus, Bahana Securities bakal memperkuat lini usaha BBNI di sektor sekuritas yang selama ini dilakoni BNI Securities.
BBNI memiliki obligasi rekapitalisasi Rp 17 triliun. Perinciannya, senilai Rp 12,25 triliun dapat diperdagangkan (available for sale) dan Rp 4,25 triliun harus dipegang hingga jatuh tempo (hold to maturity). Selain membidik Bahana, BBNI mengincar bank. "Kami ingin membidik bank yang fokus ke UKM, karena kami belum banyak masuk ke sektor itu," jelas Gatot.
Mengincar Bukopin?
Kalau pun tak khusus menggarap UKM, BBNI berharap perusahaan yang dibidik fokus di satu sektor usaha, misalnya pertanian, agrobisnis dan lain-lain. Bisa saja BBNI mengakuisisi Bank Bukopin. "Kalau mereka mau jual, kami mau beli," kata dia.
Soal itu, belum ada pembicaraan antara BNI dan Bukopin hingga kini. Manajemen Bukopin masih tutup mulut. "Saya tidak mau berkomentar," ucap Direktur Bukopin, Tri Joko Prihanto.
Bukan hanya BBNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga gencar menggarap pertumbuhan anorganik. Setelah sukses mendekap Bank Agroniaga, BBRI berniat mengakuisisi satu perusahaan sekuritas di tahun ini.
BBRI menyiapkan dana hingga Rp 300 miliar untuk melancarkan aksi itu. Direktur Utama BBRI Sofyan Basir pernah melontarkan wacana ini. "Kami akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham pada April atau Mei 2012," ungkap Sofyan.
Analis Mega Capital Indonesia, Arief Fahruri, menilai kontribusi Bank Bukopin dan perusahaan sekuritas tak akan berdampak signifikan terhadap kinerja BBNI maupun BBRI. Ini lantaran ukuran BBRI dan BBNI sangat besar.
Namun, akuisisi ini akan menambah value added bagi kedua bank. Bagi BBNI, misalnya, jika berhasil mendekap Bukopin, maka BBNI akan memiliki portofolio kredit lebih lengkap. "Selama ini Bukopin fokus di mikro. BBNI belum banyak bermain di sektor ini," kata dia. BBRI juga berkepentingan mengambilalih sekuritas. Sebab, BBRI selama ini tak punya layanan sekuritas.
Kelengkapan layanan akan berdampak pada kinerja jangka panjang kedua emiten bank itu, demikian pula dengan kinerja sahamnya. Meski tak berkontribusi terlalu besar, ekspansi ini tetap menambah pendapatan secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News