kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas capai rekor tertinggi sejak September 2011, level berikutnya di US$ 1.900


Rabu, 08 Juli 2020 / 23:02 WIB
Emas capai rekor tertinggi sejak September 2011, level berikutnya di US$ 1.900
ILUSTRASI. Harga emas di pasar Comex Nymex sentuh rekor tertinggi sejak September 2011 yakni di US$ 1.820 per ons troi


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas cetak rekor tertinggi baru. Hingga pukul 22.09 WIB harga emas untuk kontrak pengiriman Agustus 2020 menguat 0,78% di US$ 1.824 per ons troi. 

Ini adalah level tertinggi emas sejak September 2011. Tren bullish emas ini membuat peluang emas menuju ke level tertinggi baru kembali terbuka. Sementara harga emas di pasar spot pada waktu yang sama naik 0,89% di US$ 1.810,92 per ons troi. 

Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot melejit di US$ 1.800,14 per ons troi

Wahyu Tribowo Laksono Analis Central Capital Futures mengatakan, setelah menembus US$ 1.800 per ons troi maka level resistance yang signifikan harus dikonfirmasi. "All time high harga emas ada di US$ 1.919 per ons troi pada September 2011," kata dia, Rabu (8/7). 

Penyebab kenaikan harga emas masih The Fed dan beberapa bank sentral utama yang menggelontorkan stimulus. Selain itu ancaman penyebaran virus corona jilid kedua membuat harga emas bisa merangsek ke level atas lagi. "Jelas tren harga emas sudah strong bulls," tegas Wahyu. 

Baca Juga: Harga emas spot bertahan di US$ 1.794,87 per ons troi

Kepala Analis Logam Mulia HSBC Securities Inc James Steel seperti dikutip Bloomberg menjelaskan, respon besar-besaran Covid 19 telah mendorong kepemilikan ETF berbasis emas ke rekor tertinggi. Bahkan permintaannya menutupi penurunan permintaan akan emas perhiasan dan menyerap penurunan permintaan tersebut. 

Dana yang masuk saat ini merespon risiko sangat rendah. Akibatnya peminat emas makin diburu. Berdasarkan data Bloomberg, kepemilikan ETF berbasis emas naik menjadi 3.234,6 ton pada Selasa. Angka ini naik 655,6 ton di sepanjang tahun ini dan menjadi level tertinggi sejak tahun 2009. Peningkatan permintaan terlihat setiap bulan . 

Investor merespon risiko yang rendah karena kekhawatiran pandemi virus corona gelombang kedua, ketegangan baru AS dan China serta melemahnya dollar AS. 

"Sekarang telah break dari level atas adi mungkin pembelian baru datang dari pedagang yang sebelumnya menunggu di pagar," kata Ole Hansen Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank A/S seperti dikutip Bloomberg

Baca Juga: Harga emas Antam tetap, selisih dengan buyback Rp 102.000 per gram (Rabu, 8/7)

Penguatan harga emas juga telah diperkirakan oleh Goldman Sachs Group Inc yang mengatakan emas bisa ke US$ 2.000 dalam 12 bulan ke depan. Sedangkan JPMorgan Chase & Co merekomendasikan bertahan dengan memegang emas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×